KUPANG, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Trio melontarkan pertanyaan pada calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Trio menanyakan apakah Ganjar akan mewariskan kekuasaannya kepada keluarga, jika terpilih sebagai presiden dan masa jabatannya habis.
Pertanyaan Trio dilontarkan dalam Dialog Kebangsaan di Auditorium Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (1/12/2023) sore.
"Pertanyaannya cuma satu, apabila nanti bapa terpilih menjadi orang nomor satu di negara Indonesia, apakah akan menyiapkan karpet merah dan diwariskan kepada keluarga atau anaknya?" kata dia.
Baca juga: Di Hadapan Mahasiswa Undana Kupang, Ganjar Sandingkan Fotonya dengan Xi Jinping dan Obama
Ganjar kemudian balik bertanya.
“Trio, pengen jadi bupati enggak?” tanya Ganjar.
“Pengen bapak,” kata mahasiswa tersebut.
“Kamu masuk masuk PDI-P aja,” lanjut Ganjar.
Baca juga: Kampanye di Kupang, Ganjar Sebut Dia dan Mahfud Paket Komplet Bersihkan KKN
Ganjar kemudian mengatakan Trio boleh masuk partai lain, tetapi harus menjadi kader partai sejak dari kecil atau sejak dari mahasiswa seperti dirinya.
Ganjar mengaku siap menjadi mentor bagi Trio. Menurut Ganjar, anak-anak muda seperti Trio akan dipersiapkan dengan baik.
Ganjar kemudian bertanya lagi, apakah Trio pernah melihat uang Rp 1 miliar.
“Belum,” jawab Trio.
Ganjar menyanakan jika suatu ketika, Trio diberikan uang Rp 1 miliar oleh seseorang apa yang dilakukan terhadap uang itu.
Menurut Trio, uang itu akan dibagi-bagikan ke masyarakat miskin.
Baca juga: Tiba di Kupang, Ganjar Disambut Teriakan Presiden
Ganjar kemudian menanyakan kepada mahasiswa, apakah jawaban Trio betul. Mahasiswa pun ramai-ramai mengatakan jawaban Trio tidak tepat.
“Pelajaran sore hari ini adalah itu yang namanya gratifikasi. Kamu harus tegas menolak, sorry tidak, pergi kamu, itu baru oke,” kata dia dan disambut tepuk tangan mahasiswa.
Selain Trio, ada sejumlah mahasiswa lain yang mengajukan pertanyaan pada Ganjar. Mulai dari alasan pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan dan bagaimana cara pemerintah menyelamatkan Jakarta yang akan tenggelam.
Menurut Ganjar, ada sekitar 11 alasan memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan antara lain menciptakan kondisi Indonesia ke depan dengan ekosistem kota yang bagus dan menciptakan pertumbuhan ekonomi baru.
Tetapi menurut Ganjar, tidak cukup jika pemerintah hanya memperbaiki Jakarta. Pemerintah juga harus menciptakan pertumbuhan ekonomi baru di luar Jakarta, seperti investasi di NTT.
Baca juga: Tiba di Kupang, Ganjar Disambut Teriakan Presiden
Jika banyak pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia, orang akan mendapatkan lapangan pekerjaan yang baik.
Soal Jakarta terancam tenggelam, Ganjar menyebutkan ada dua alasan yakni naiknya permukaan air laut atau intrusi minyak dari dalam tanah yang disebabkan tekanan dari luar termasuk climate change (perubahan iklim).
“Kalau kita ingin lebih hijau lagi agar tidak menjadi pemanasan global, yuk kita kurangi, naik sepeda barangkali agar tidak mencemari,” ujar Ganjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.