Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tiga Desa di Bima NTB Bentrok, 1 Orang Terkena Panah

Kompas.com - 24/11/2023, 00:08 WIB
Junaidin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Sekelompok warga dari Desa Talabiu, Penapali dan Dadibou di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terlibat bentrok pada Kamis (23/11/2023) malam.

Warga tiga desa tersebut saling serang menggunakan kayu, batu hingga senjata tajam (sajam).

Satu orang warga Desa Talabiu bernama Arsyad terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat terkena anak panah.

"Bentrokan ini buntut dari adanya kasus pembacokan kemarin, korbannya itu warga Desa Dadibou," kata Camat Woha Irfan saat dikonfirmasi, Kamis.

Baca juga: Polisi Akan Selidiki Pelanggaran Hukum dalam Bentrok di Muntilan

Irfan menjelaskan, pada Rabu (22/11/2023) dini hari warga Desa Dadibou bernama Mulyadin (35) menjadi korban pembacokan di sekitar Ponpes Al Maliki di Desa Talabiu.

Atas kejadian itu warga Desa Dadibou kemudian menggelar aksi blokade jalan raya untuk mendesak polisi menangkap pelaku.

Namun, karena minimnya saksi, polisi kesulitan mengungkap pelaku pembacokan yang dicurigai berasal dari Desa Talabiu.

"Blokade jalan hari pertama sempat dibuka polisi setelah warga mendapat pemahaman bahwa kasus itu dalam proses penyelidikan," ujarnya.

Sehari berselang tepatnya pada Kamis (23/11/2023) sore, warga Desa Dadibou yang kecewa lantaran pelaku tak kunjung diungkap polisi kembali memblokade jalan raya.

Selain itu, mereka juga diduga membakar gudang tempat penyimpanan garam milik warga Desa Talabiu dan Penapali yang berada di batas desa.

Buntut dari kejadian itu warga dari Desa Talabiu dan Penapali kemudian saling serang dengan warga Desa Dadibou.

"Karena ada pembakaran tempat penyimpanan garam itu sehingga terjadi aksi saling serang menggunakan senjata tajam," jelasnya.

Menurutnya, ketegangan antar kelompok warga dari tiga desa ini berlangsung sekitar satu jam.

Mereka membubarkan diri setelah anggota TNI dan Polri turun mengamankan lokasi.

Kendati sudah kondusif, lanjut Irfan, aparat keamanan masih disiagakan di lokasi untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan.

"Untuk satu warga yang terkena anak panah sekarang masih dirawat di rumah sakit Bima," ungkapnya.

Baca juga: Tak Hanya 6 Motor Dibakar, Bangunan Panti Asuhan Juga Rusak akibat Bentrok di Muntilan

Kapolsek Woha AKP Syaiful Anhar membenarkan adanya bentrokan warga dari tiga desa tersebut.

Namun, ia belum bisa memberikan keterangan secara detail terkait persoalan ini karena masih berada di luar daerah.

"Memang ada bentrokan itu, cuma saya belum bisa kasih penjelasan ini karena masih di Mataram," kata Syaiful Anhar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sapi Kurban Seberat 1.150 Kg Dijual Rp 150 Juta, Diklaim Paling Besar di Semarang

Sapi Kurban Seberat 1.150 Kg Dijual Rp 150 Juta, Diklaim Paling Besar di Semarang

Regional
5 Daerah di Babel Padam karena Bergantung Kabel Laut, Kini Berangsur Normal

5 Daerah di Babel Padam karena Bergantung Kabel Laut, Kini Berangsur Normal

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
15 Persen Sampah Mengalir ke Laut, Kondisi Pesisir Jateng Memprihatinkan

15 Persen Sampah Mengalir ke Laut, Kondisi Pesisir Jateng Memprihatinkan

Regional
Kisah Mbah Darmi Divonis 1,5 Bulan Penjara Usai Pukul Keponakan Pakai Sapu

Kisah Mbah Darmi Divonis 1,5 Bulan Penjara Usai Pukul Keponakan Pakai Sapu

Regional
Stok Hewan Kurban di Jateng Dipastikan Surplus, Kirim Ternak ke Daerah Lain Wajib ADA SKKH

Stok Hewan Kurban di Jateng Dipastikan Surplus, Kirim Ternak ke Daerah Lain Wajib ADA SKKH

Regional
Polda Aceh Gagalkan Peredaran 401 Kg Ganja dan Sabu

Polda Aceh Gagalkan Peredaran 401 Kg Ganja dan Sabu

Regional
Gempa M 4,7 Guncang Dompu, NTB

Gempa M 4,7 Guncang Dompu, NTB

Regional
Warga Pekalongan Keluhkan Truk Galian Beroperasi di Jam Sibuk

Warga Pekalongan Keluhkan Truk Galian Beroperasi di Jam Sibuk

Regional
Soal Caleg Terpilih Maju Pilkada, KPU Sikka Tunggu PKPU

Soal Caleg Terpilih Maju Pilkada, KPU Sikka Tunggu PKPU

Regional
Cerita Peternak Domba di Magelang Kebanjiran Pesanan Jelang Idul Adha

Cerita Peternak Domba di Magelang Kebanjiran Pesanan Jelang Idul Adha

Regional
Bahagianya Najmudin, Motor Hilang Tak Lapor Polisi, tapi Kembali Saat Penadah Ditangkap

Bahagianya Najmudin, Motor Hilang Tak Lapor Polisi, tapi Kembali Saat Penadah Ditangkap

Regional
Kasus 4 Wanita Konsumsi Miras di Mapolres Sikka, Kompolnas Surati Polda NTT

Kasus 4 Wanita Konsumsi Miras di Mapolres Sikka, Kompolnas Surati Polda NTT

Regional
Dampak Listrik Padam, Omzet Penjualan Air Galon Isi Ulang Anjlok

Dampak Listrik Padam, Omzet Penjualan Air Galon Isi Ulang Anjlok

Regional
Di Balik Kasus Pembunuhan di Pati, Pelaku Kekasih yang Cemburu Korban Tunangan dengan Pria Lain

Di Balik Kasus Pembunuhan di Pati, Pelaku Kekasih yang Cemburu Korban Tunangan dengan Pria Lain

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com