Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ketua BEM UI Ibunya di Pontianak Didatangi Orang Berpakaian Tentara, Mengaku Babinsa

Kompas.com - 10/11/2023, 19:21 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang mengatakan, orangtuanya yang didatangi orang diduga aparat dalam keadaan baik-baik saja.

“Untungnya ibu bermental sangat kuat, katanya, lanjut saja terus, di sini aman-aman saja,” kata Melki kepada wartawan, Jumat (10/11/2023) siang.

Baca juga: Ditantang BEM UI Debat Terbuka di Kampus, Ganjar: Sabar

Melki mengaku, saat ini pulang ke rumahnya di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) untuk memastikan kondisi orangtuanya setelah mendapat informasi.

“Hari ini saya balik ke Pontianak, untuk menanyakan beberapa hal, apakah ibu terguncang, apakah ibu butuh keamanan atau bagaimana,” ujar Melki.

Ihwal intimidasi tersebur bermula Rabu (25/10/2023). Saat itu, Melki mendapat kabar, bahwa guru di SMA Negeri 1 Pontianak, tempat dia sekolah dulu, didatangi orang diduga aparat.

“Sekolah saya didatangi, ditanya identitas, di antaranya Melki itu siapa? rumahnya di mana? dulu sekolah bagaimana?” ungkap Melki.

Baca juga: BEM Malang Raya Sebut Unggahan BEM UI yang Kritik Jokowi Sesuai Fakta

Sesaat setelah kabar itu, Melki langsung menelepon ibunya. San ternyata juga didatangi orang tak dikenal.

Namun Melki menyebut, orang yang datang ke rumahnya itu berseragam tentara dan mengaku Babinsa. Sementara satu orang lain berpakaian sipil membawa kamera.

“Mereka bertanya seperti jadwal saya pulang dan kebiasaan-kebiasaan saya. Pertanyaan yang menggali identitas dan besar kemungkinan menurut kami upaya menyebarkan rasa takut,” ucap Melki.

Sementara itu, Kapendam XII Tanjungpura Kolonel Ade Rizal menerangkan masih mencari tahu, apakah informasi tersebut benar atau tidak.

“Masih kita cari tahu dulu info tersebut benar atau tidak,” kata Rizal.

Rizal menjelaskan, intimidasi juga disebut cuming, dimaksudkan adalah perilaku yang akan menyebabkan seseorang yang pada umumnya akan merasakan "takut cedera" atau berbahaya atau pengancaman.

“Logikanya apa mungkin anggota berpakaian dinas, memperkenalkan diri, lalu mengintimidasi, nanti kita cari tahu lagi yah,” ucap Rizal.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menegaskan bahwa aparat tidak boleh melakukan intimidasi terhadap warga negara yang menyuarakan aspirasinya.

Hal ini ia sampaikan merespons Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang yang mengaku orangtuanya diintimidasi aparat karena ia mengkritik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia pencalonan presiden dan wakil presiden.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

Regional
Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Regional
Penuh dengan Kegiatan, Ini Sederat Event di Kota Tangerang Juni 2024

Penuh dengan Kegiatan, Ini Sederat Event di Kota Tangerang Juni 2024

Kilas Daerah
Cerita Peltu Zainuri, Dapat Hadiah Umrah dari Pangdam XIV Hasanuddin karena Turunkan Angka Stunting di Luwu Utara

Cerita Peltu Zainuri, Dapat Hadiah Umrah dari Pangdam XIV Hasanuddin karena Turunkan Angka Stunting di Luwu Utara

Regional
Kapal Nelayan dari Bangka Barat Karam Digulung Laut Jawa, 3 Awak Hilang

Kapal Nelayan dari Bangka Barat Karam Digulung Laut Jawa, 3 Awak Hilang

Regional
Perjalanan LRS, 10 Tahun Jadi Kurir Narkoba, Tertangkap Saat Bawa 18 Gram Sabu

Perjalanan LRS, 10 Tahun Jadi Kurir Narkoba, Tertangkap Saat Bawa 18 Gram Sabu

Regional
TKI Banyumas Meninggal di Jepang, Keluarga Sempat Kesulitan Biaya Pemulangan Jenazah

TKI Banyumas Meninggal di Jepang, Keluarga Sempat Kesulitan Biaya Pemulangan Jenazah

Regional
Penyelewengan Dana Covid-19 RSUD Nunukan, Jaksa Kembali Temukan Kerugian Negara

Penyelewengan Dana Covid-19 RSUD Nunukan, Jaksa Kembali Temukan Kerugian Negara

Regional
Berawal dari Curhat, 2 Pelajar SMA di Tegal Dilecehkan Guru di Laboratorium Sekolah

Berawal dari Curhat, 2 Pelajar SMA di Tegal Dilecehkan Guru di Laboratorium Sekolah

Regional
Rebutan Lahan Parkir, Seorang Pria di Palembang Dibacok

Rebutan Lahan Parkir, Seorang Pria di Palembang Dibacok

Regional
Jokowi Pimpin Upacara Hari Kelahiran Pancasila di Dumai, Kenakan Baju Adat Melayu

Jokowi Pimpin Upacara Hari Kelahiran Pancasila di Dumai, Kenakan Baju Adat Melayu

Regional
Golkar Usung Sekar Tandjung untuk Pilkada Solo

Golkar Usung Sekar Tandjung untuk Pilkada Solo

Regional
Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Keluarkan Abu 5 Km

Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Keluarkan Abu 5 Km

Regional
11 Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Turunkan Stunting di Kota Tangerang

11 Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Turunkan Stunting di Kota Tangerang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com