Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Gibran, Golkar Optimistis Menang Suara di Jateng

Kompas.com - 30/10/2023, 16:14 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Tengah (Jateng) mulai bergerak untuk pemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakaming Raka di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

 

Dukungan untuk calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) ini berasal dari gabungan partai atau Koalisi Indonesia Maju (KIM).

 

Sekretaris DPD Partai Golkar Jateng Juliatmono mengatakan memang telah ada arahan dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto untuk membantu kemenangan pasangan calon (Paslon) yang diusung KIM.

Baca juga: Golkar Optimistis Prabowo-Gibran Menang Telak di Papua

 

Akan tetapi, Yuli, sapaan akrabnya, belum memasang target khusus untuk merebut atau mendapatkan suara di Jawa Tengah. 

 

"Kami punya optimisme menang. Target Jateng kami hitung dulu. Tidak sekedar melemparkan target, tidak ringan juga, harus pelan-pelan agar tidak salah langkah. Mesin partai sudah bekerja, semoga perolehan signifikan. Akan tetapi harus realistis," kata Sekretaris DPD Partai Golkar, saat ditemui pada Minggu (29/10/2023).

 

Selain itu, calon legislatif (Caleg) Golkar juga telah ditugasi untuk ikut mengenalkan sosok Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

 

"Saya kira (caleg) secara otomatis akan mengambil tanggung jawab masing-masing untuk ikut sosialisasi. Itu perintah organisasi. Itu diputuskan organisasi," tegasnya.

 

Disinggung soal potensi bergabungnya Gibran bakal menggerus perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Jateng pada pemilihan umum (pemilu) sebelumnya, Juliatmono tidak ingin mengomentarinya.

 

Namun, ia mengatakan hanya rakyat yang bisa menentukan masa depan atas perolehan suara tersebut. 

 

"Saya merasakan makin berkualitasnya demokrasi, makin sulit untuk menebak, siapa yang nantinya akan dipilih masyarakat, akan lebih cair. Pasti akan ramai, orang ingin melihat gagasan para paslon dan semua punya pilihan di hati," katanya. 

Baca juga: De Javu Pemilu 2004? Prabowo Dukung Gibran Tetap di PDI-P Meski Majunya Diusung Golkar, Begini Kata Pengamat Undip

 

"Mari bersama menghormati pilihan, jangan menggangu, tidak boleh mencederai pilihan siapapun. Semua sedang ikhtiar menjemput takdir, itu yang harus saya tekankan," ajaknya. 

 

"Kita sudah lelah dengan narasi yang tidak baik. Tidak perlu berpolemik, tinggal gagasan masing-masing sambil berjalan diuji. Semua punya kelebihan," jelasnya. 

 

Kemudian, menanggapi isu bergabungnya Gibran ke partai berlambang Pohon Beringin ini, ia menegaskan belum bergabung dengan partainya.

 

Namun, ia menegaskan jika pada prinsipnya bergabung dengan Golkar prosedurnya cukul mudah.

 

Prinsipnya, lanjut Juliatmono, soal karya kekaryaan. Di mana kader Golkar harus mampu bekerja untuk kepentingan bangsa dan negara.  

 

"Karena etika politik di Golkar selalu membantu pemerintah, prinsipnya itu. Semua terbuka, mudah menjadi anggota Partai Golkar," jelasnya. 

 

"Karena proses pembuatan KTA juga online, dari mana pun tidak masalah. Dari Solo juga ngak masalah. Dari provinsi juga bisa. dari DPP yang punya aplikasinya bisa. terbuka untuk siapapun tidak hanya Mas Gibran," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Regional
Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Regional
Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com