BIMA,KOMPAS.com- Kebakaran hebat melanda pemukiman padat penduduk di Desa Monta Baru, Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, Sabtu (14/10/2023).
Amukan si jago merah itu melahap 13 rumah warga. Delapan di antaranya rata dengan tanah, tiga rusak berat dan dua lainnya rusak ringan.
Baca juga: Diduga akibat Arus Pendek Listrik, 13 Rumah di Bima Terbakar
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Nurhuda menyebutkan, akibat kejadian itu kerugian ditaksirkan mencapa lebih dari satu miliar.
"Berdasarkan estimasi sementara kerugian diperkirakan sekitar Rp 1,8 miliar," kata Nurhuda kepada Kompas.com pada Minggu (15/10/2023).
Ia mengungkapan, untuk sementara para korban dari 13 kepala keluarga yang rumahnya terbakar telah mengungungsi ditenda darurat. Tenda itu terletak tidak jauh dari lokasi kebakaran dan didirikan tidak lama setela kejadian.
"Karena rumah warga yang terbakar itu sebagian besar rata denan tanah dan rusak berat sehingga tidak bisa ditempati. Jadi sementara mereka tinggal di tenda darurat yang didirikan oleh Dinsos," ujarnya.
Selain menampung para korban kebakaran di dua tenda darurat, Pemda Bima juga menyalurkan sejumlah bantuan logistik.
Penyerahan bantuan ini dilakukan secara simbolis melalui Camat Lambu, M Sidik.
"Bantuan yang diberikan berupa makanan siap saji, terpal, selimut, sarung, baju dan lain-lain. Mudah-mudahan bantuan tanggap darurat ini dapat meringankan beban korban kebakaran," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran di kawasan pemukiman padat penduduk ini terjadi sekitar pukul 11.40 WITA. Akibat kejadian itu, sebanyak 13 unit rumah panggung terbakar.
Dugaan sementara api berasal dari hubungan pendek arus listrik dan tidak menimbulkan korban jiwa.
"Ada 13 rumah yang terbakar, semuanya rumah panggung 12 tiang," kata Camat Lambu, M Sidik saat dihubungi Kompas.com Sabtu sore.
Baca juga: Pabrik Kertas di Kudus Terbakar Siang hingga Malam, 17 Damkar Diterjunkan
Menurut Sidik, api berasal dari rumah milik Syahbudin. Kondisi pemukiman yang padat serta bahan bangunan yang mudah terbakar membuat api dengan cepat menjalar ke rumah lainnya.
"Api muncul akibat arus pendek listrik. Warga yang melihat ada asap keluar dari rumah tersebut, kemudian berteriak memanggil warga sekitar," ujar Sidik
Api baru bisa dipadamkan sekitar 1 jam setelah mobil pemadaman milik Kecamatan Sape dan Wawo dikerahkan ke lokasi kejadian.
Sesaat kemudian, mobil pemadam milik BPBD tiba di lokasi dan langsung melakukan pendinginan agar tidak ada bara api yang tersisa.
Sidik mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.