PEKANBARU, KOMPAS.com - Mayat seorang wanita yang tinggal tulang belulang ditemukan di kebun sawit Desa Pematang Obo, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Tulang belulang manusia itu ditemukan pada Minggu (17/9/2023), sekitar pukul 08.00 WIB.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bengkalis AKP Firman Fadhilah mengatakan, mayat tersebut ditemukan di kebun sawit milik Erni Herawati Pardede (46). Saat itu, Erni bersama anaknya Fitrifina Maria (15) datang ke kebun untuk menyiram tanaman.
Saat berjalan menuju sumur untuk mengambil air, Fitri melihat tulang kaki yang masih dibungkus celana dan langsung memberitahukan ke ibunya.
"Saksi melaporkan peristiwa itu kepada Ketua RT dan selanjutnya dilaporkan ke Polsek Mandau," sebut Firman melalui keterangan tertulis, Senin.
Setibanya polisi di lokasi, warga sudah ramai melihat temuan mayat tersebut. Tulang tengkorak terpisah dari badannya sejauh tujuh meter.
"Menurut pemilik kebun, dia sudah sebulan tidak melakukan kegiatan di lokasi kejadian, karena ada acara tunangan anak kandungnya," kata Firman.
Sementara itu, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan tulang kaki korban masih dibalut celana dan beberapa tulang terpisah.
Kemudian juga ditemukan sebuah tas selempang berisi KTP berinisial MM (63), warga Desa Pematang Obo.
Kemudian ada sisir, sapu tangan, cermin, masker, ikan rambut, koin, obat sakit kepala, kertas yang berisikan nomor handphone, plastik putih berisikan kain merah, butiran beras, biji pepaya, dan sendal sebelah kiri.
Tulang itu kemudian dibawa ke RSUD Mandau untuk dilakukan visum.
"Pakaian mayat ditemukan baju borkat merah dan rok panjang dan celana panjang cokelat. Di kantong celana korban sebelah kanan ditemukan uang Rp 1,8 juta," kata Firman.
Firman menyampaikan, saat proses visum dilakukan, ada warga yang menyatakan sebagai keluarga korban. Mereka memastikan korban adalah keluarga mereka dengan mencocokkan pakaian yang dipakai korban sebelum tewas.
"Menurut keterangan keluarganya, pada Minggu (3/9/2023), sekitar pukul 10.00 WIB, korban sempat pamit pergi beribadah ke gereja yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumahnya," kata Firman.
Namun, dari keterangan anak tunggal korban, Hasiholan Simanjuntak (40), lokasi ditemukan ibunya tewas itu bukan jalur yang biasa dilewati korban pergi ke gereja.
"Saksi Hasiholan Simanjuntak mengatakan bahwa dia tinggal bersama ibunya tersebut. Saksi merupakan anak tunggal korban yang sudah menikah dan memiliki tiga orang anak. Untuk suami korban sudah meninggal 12 tahun yang lalu," sebut Firman.
Anak korban juga bercerita bahwa ibunya sering meninggalkan rumah dalam waktu yang lama tanpa memberitahukan kepada pihak keluarga.
Oleh karena itu, pihak keluarga tidak melaporkan kepada polisi, karena korban biasanya kembali pulang.
"Pihak keluarga juga menjelaskan bahwa korban tidak memiliki riwayat penyakit," sebut Firman.
Baca juga: Terungkap, Mayat yang Ditemukan di Bawah Jembatan Kulon Progo Pria Asal Nias
Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi, selanjutnya membawa jenazah untuk dimakamkan.
Meski pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi jenazah MM, polisi tetap menyelidiki penyebab kematian korban.
"Tetap kami lakukan penyelidikan apabila ada informasi kuat terkait adanya pembunuhan," tegas Firman.
Sementara untuk barang-barang serta uang milik korban sebanyak Rp 1,8 juta telah diserahkan kepada pihak keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.