Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digandeng Habib Luthfi Saat Jalan Bareng, Ridwan Kamil Dapat Pesan Khusus

Kompas.com - 31/08/2023, 21:07 WIB
Ari Himawan Sarono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Muktamar Sufi Internasional di Kota Pekalongan Jawa Tengah resmi ditutup, Kamis (31/8/2023). Dalam penutupan tersebut nampak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Uniknya, saat berjalan menuju lokasi penutupan, Ridwan Kamil bergandengan tangan erat dengan Habib Luthfi bin Yahya yang merupakan ketua Sufi dunia.

Mereka berdua bersama 64 ulama dari 34 negara berbarengan mengikuti acara dengan khidmat. Usai penutupan, Ridwan Kamil bicara singkat apa yang menjadi pesan Habib Luthfi untuk dirinya.

Baca juga: Kala Ridwan Kamil dan Cellica Nurrachadiana Saling Mendoakan...

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini menyebut Habib Luthfi mengundang secara pribadi agar datang pada acara penutupan Muktamar Sufi Dunia. Habib Luthfi berpesan agar dirinya menyebarkan Tasawuf sebagai pembersih hati di kekuasaan, pemerintahan dan pembangunan.

"Pulang dari sini pesan Abah (Habib Luthfi) akan diterjemahkan, yaitu mengampanyekan sufi tasawuf sebagai solusi permasalahan bangsa di masa depan," kata Ridwan Kamil.

Ridwal Kamil enggan berbicara adakah pesan politik dari Habib Luthfi dan langsung menutup pintu mobil untuk melanjutkan perjalanan.

Dalam Muktamar Sufi Dunia yang digelar 29-31 Agustus 2023, ada delapan rekomendasi yang memuat beberapa aspek. Di antaranya pendidikan, perilaku, prestasi, pembangunan, pertanian dan kemandirian.

Seluruh rekomendasi dibacakan oleh Wakil Ketua Persatuan Sufi Dunia, Syekh Riyadh Hassan. Pertama, para peserta konferensi menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada Presiden RI, Joko Widodo yang telah mendukung konferensi ini,

“Dan Maulana Habib Lutfi atas penyelenggaraan forum ini dan keberhasilan pemilihan tema, semua yang telah berusaha serta masyarakat kota Pekalongan atas sambutan hangat dan keramahan mereka,” tutur Syekh Riyadh.

Baca juga: Jokowi Buka Muktamar Sufi di Pekalongan, Prabowo dan Ganjar Bergandeng Tangan

Kedua, konferensi menyerukan pengintegrasian, pengaturan dan instruksi normalisasi upaya tarekat sufi membentuk divisi yang bertugas membuat perencanaan kajian, strategi sufi kontemporer, verifikasi asal usul dan mendokumentasikan.

“Selanjutnya mengajak tarekat sufi mengembangkan investasi di bidang pertanian dan energi terbaru agar mencapai swasembada ekonomi, menyerukan pengurangan polusi, pemanasan global dan perubahan iklim,” lanjutnya.

Keempat, Muktamar Sufi menyerukan tarekat sufi agar berkontribusi dalam bidang pendidikan dan pengajaran di sekolah dan universitas untuk menambahkan sentuhan keimanan dan menempuh segala hal yang dapat membantu generasi mendapatkan pengetahuan agama.

Kelima, mempertahankan konferensi ini setiap tahun di negara yang menjadi kantor majelis sufi di indonesia, mendukung majelis turunan serupa berkontribusi dan berpartisipasi yang diadakan oleh pihak lain.

Baca juga: Presiden Jokowi Buka Muktamar Sufi di Pekalongan, Ingatkan Pentingnya Toleransi

Rekomendasi selanjutnya adalah pemerintah dan masyarakat melestarikan norma keluarga dan masyarakat menentang propaganda global berupa hal yang bertentangan dengan kesucian, mengubah ciptaan Tuhan, LGBT, penyimpangan seksual dan sebagainya.

Ketujuh, majelis sufi dunia memutuskan mendirikan kantor cabang di setiap benua berdasarkan kebutuhan bertugas memperkenalkan majelis sufi dunia dan membentuk portofolio investasi proyek majelis studi dunia diantaranya pembangunan universitas Al-Ihsan dan merintis chanel sufi dunia.

Dan yang terakhir menyerukan negara menderita kerusuhan internal untuk mengedepankan dialog dan kepentingan nasional menghindari penggunaan senjata, kekerasan dan politik pecah belah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com