Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Ambulans yang Masih Kenakan Pakaian Karnaval Saat Antar Pasien Kecelakaan

Kompas.com - 27/08/2023, 20:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SRAGEN, KOMPAS.com - Seorang sopir ambulans di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah bernama Tulus Dicky Andreyanto (26) masih mengenakan pakaian karnaval saat mengantar korban kecelakaan.

Video Tulus mengenakan sanggul dan kebaya sambil menyetir mobil, sempat beredar di media sosial.

Baca juga: Kisah Penemuan Sumber Air di Lahan Gersang Sragen, Berkah Saat Kemarau Panjang

Tulus bercerita, pakaian itu sebenarnya disiapkan khusus untuk acara karnaval HUT ke-78 RI di Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Saat itu Tulus menjadi salah satu peserta karnaval yang mengenakan kebaya warna merah muda, lengkap dengan sanggul rambut.

Tulus seketika harus meninggalkan kemeriahan karnaval setelah menerima panggilan tugas kemanusiaan.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Sragen, Pasangan Suami Istri Tewas Tertabrak Truk

Dia mendapatkan telepon bahwa ada kecelakaan yang korbannya harus segera ditangani dan diantar ke rumah sakit di Solo.

"Saya sedang mengikuti karnaval dan pada sekitar pukul 15.30 WIB itu terjadi kecelakaan dengan korban mengalami fraktur rahang bawah serta pendarahan kepala dan tidak sadarkan diri," kata Tulus dikutip dari Tribun Solo, Jumat (25/8/2023).

Baca juga: Sehari Ada 3 Kebakaran di Sragen, Salah Satunya di Warung Soto Legendaris

Barisan membubarkan diri

Tidak sendiri, Tulus mengikuti karnaval bersama para kru ambulans dan relawan pemadam kebakaran (damkar).

Mereka yang berada di barisan paling depan langsung membubarkan diri karena menerima pesan tersebut.

"Pada saat itu kondisi kita dihubungi oleh keluarga dan meminta pertolongan sehingga kita membagi tugas Mas Zul dan Mas Anang mempersiapkan alat dan saya mengambil unit ambulans untuk dibawa ke RSUD Dr. Soeratno Gemolong, karena pasien harus segera dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Surakarta," imbuhnya.

Tulus sendiri harus berlari menuju ambulans sekitar 500 meter dengan melewati keramaian.

"Iya, barisan paling depan, kebetulan kru ambulans kami sama relawan damkar dapat barisan paling depan," jelas dia.

"Setelah menerima telepon langsung bubar yang belakang damkar, waktu itu lari untuk mengambil ambulans, jarak kurang lebih 500 meter," tambahnya.

Baca juga: Video Seorang Ibu Ditabrak Sopir Ambulans, Siapa yang Salah?

Tak menyangka viral

Tulus mengaku tidak menyangka peristiwa itu divideokan hingga viral di media sosial karena tidak ada niat untuk membuat konten.

"Itu sebenarnya dikirim ke satu orang, nah lalu dibuat story WA, sehingga jadi viral sampai saat ini, dan itu tidak ada niatan buat konten," katanya.

Mengenai kostum kebaya di karnaval, dia mengaku tidak memiliki alasan khusus memilihnya.

"Tidak ada tema saat mengikuti karnaval memakai kebaya dan sanggul, ya intinya untuk memeriahkan saja biar ramai," kata Tulus.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Cerita Lengkap Soal Tulus, Sopir Ambulans yang Viral Pakai Kebaya Antar Pasien di Sragen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com