Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpilih Jadi Paskibraka Namun Digantikan Orang Lain, Doni Laporkan Kepala Kesbangpol Sultra ke Polisi

Kompas.com - 18/07/2023, 18:16 WIB
Kiki Andi Pati,
Khairina

Tim Redaksi

 

KENDARI, KOMPAS.com- Doni Amansa (17), siswa SMAN 1 Unaaha, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) calon anggota pasukan pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional kecewa setelah batal diberangkatkan untuk bertugas di Istana Negara.

Sebelumnya pada bulan Mei 2023, Doni dinyatakan lulus sebagai anggota Paskibraka Nasional dan mendapat pembekalan dari panitia seleksi selama tiga hari di Kendari. 

Lewat kuasa hukumnya dari LBH Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sultra, Doni melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polda Sultra pada Senin (17/7/2023). 

Baca juga: 2 Paskibraka dari Sulsel, 1 Putri Asal Toraja dan 1 Putra Asal Makassar

Kuasa hukum Doni yang juga ketua LBH HAMI Sultra, Andre Darmawan menyatakan, pihaknya melaporkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Harmin Ramba ke SPKT Polda Sultra atas dugaan tindak pidana menyiarkan berita bohong yang menimbulkan keonaran,

 "Saya mewakili Doni Amansa berdasarkan  surat kuasa melaporkan dalam hal ini terduga Kepala Badan Kesbangpol Sultra. Jadi laporannya terkait dengan dugaan tindak pidana menyiarkan berita bohong yang menimbulkan keonaran sebagaimana diatur dalam pasal Pasal 14 UU No.1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana,”kata Andre kepada wartawan di Mapolda Sultra, Senin (17/7/2023).

Laporannya, lanjut Andre, terkait dengan pernyataan Kepala Badan Kesbangpol Sultra di beberapa media, baik itu YouTube atau di media online, tidak benar atau bohong dan tidak sesuai dengan fakta sehingga menimbulkan polemik.

Dan faktanya terlihat sekarang, masalah ini viral dan menjadi pertanyaan masyarakat. 

Baca juga: Polemik Nomor Urut, BPIP Gugurkan Penetapan Paskibraka dari Babel

Andre menjelaskan, ada berita di tanggal 8 Juli 2023 yang menyatakan belum ada penetapan anggota Paskibraka yang akan ke Jakarta karena masih seleksi akhir berupa pembekalan.

Sementara dalam juknis maupun peraturan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sudah tegas diatur, bahwa seleksi itu ada beberapa jenisnya, ada kesehatan, ada kesamaptaan, ada PBB, kepribadian, tidak ada seleksi pembekalan.

Selanjutnya dalam juknis dijelas bahwa untuk batas akhir seleksi seluruh Indonesia tanggal 31 Mei 2023, sehingga tidak mungkin lagi ada seleksi pembekalan di tanggal 6 Juli 2023.

“Di beberapa media, dia (Kepala Badan Kesbangpol Sultra) menyatakan bahwa tanggal 18 Mei 2023 itu tidak ada pengumuman yang terbaik dan yang akan mewakili Sultra. Tidak ada cadangan dan Inti, itu pengumuman katanya hanya berdasarkan abjad nama, itu juga bohong," tegasnya. 

"Berdasarkan saksi-saksi baik Doni yang ada hadir di situ, pendamping Doni dari Kesbangpol Provinsi, termasuk ada panitia juga di situ yang membacakan bahwa susunannya pada saat itu dibacakan adalah Nadhira, Doni, Wira dan Aini, kalau berdasarkan Abjad mana yang digunakan ini? Ada N, D, W, dan A,” ujarnya. 

Paskibraka

Masih kata Andre, saat itu diumumkan bahwa ini pemeringkatan satu, dua, tiga dan empat. Satu dua itu akan mewakili Paskibraka di Pusat sebagai perwakilan Sultra, kemudian tiga dan empat itu cadangan.

Selanjutnya keesokan harinya mereka dibawa ke RRI untuk wawancara, dan disampaikan lagi di RRI seperti itu.

“Jadi inilah yang menurut kita, berita-berita (masih ada seleksi pembekalan) yang tidak benar, tidak sesuai fakta sehingga kita melaporkan ini. Dan kita berharap kepolisian bisa memproses secara hukum,”tegasnya.

Lebih lanjut, Andre menambahkan, pihaknya juga meminta polisi untuk mengembangkan laporannya karena ia menduga ada tindak pidana lain seperti pemalsuan, karena menurut dia ada dokumen-dokumen hasil penilaian yang mungkin tidak sesuai.

Sebab, hasil yang diumumkan ternyata tidak sesuai dengan di Surat Keputusan (SK) yang berangkat.

"Harusnya yang di- SK kan sesuai dengan hasil yang diumumkan, tapi yang di SK kan berbeda dengan yang berangkat, sehingga kami menduga bahwa itu juga tidak sesuai. Jadi kami minta ini diselidiki dulu, dikembangkan, panggil-panggil, dan kemudian diperiksa bukti-buktinya,”tukasnya. 

Pergantian siswa SMAN 1 Unaaha dari Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Doni Amansa, setelah diumumkan lolos seleksi menjadi polemik.

Sebelumnya Doni Amansa diumumkan lolos menjadi anggota Paskibraka Nasional pada bulan Mei, namun tiba-tiba namanya digantikan oleh siswa asal Kota Baubau, Sultra atas nama Wiradinata Setya Persada. 

Doni merasa kecewa setelah mengetahui dirinya diganti. Ia mengatakan bahwa dirinya telah mengikuti pembekalan selama 3 hari dan bersiap untuk berangkat ke Cibubur pada 15 Juli 2023. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

Regional
Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Regional
Penuh dengan Kegiatan, Ini Sederet Event di Kota Tangerang pada Juni 2024

Penuh dengan Kegiatan, Ini Sederet Event di Kota Tangerang pada Juni 2024

Kilas Daerah
Cerita Peltu Zainuri, Dapat Hadiah Umrah dari Pangdam XIV Hasanuddin karena Turunkan Angka Stunting di Luwu Utara

Cerita Peltu Zainuri, Dapat Hadiah Umrah dari Pangdam XIV Hasanuddin karena Turunkan Angka Stunting di Luwu Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com