Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tengkuluk Jambi: Sejarah Singkat, Fungsi, Cara Memakai, dan Jenis

Kompas.com - 17/07/2023, 21:49 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Tengkuluk Jambi adalah penutup kepala yang biasa digunakan oleh perempuan Jambi.

Tengkuluk Jambi sebagai warisan budaya tradisional Jambi Melayu yang dapat digunakan dalam keseharian maupun untuk acara adat.

Penutup kepala ini tidak hanya sebagai hiasan namun juga memiliki nilai filosofi.

Tengkuluk Jambi

Sejarah Singkat Tengkuluk Jambi

Tengkuluk Jambi diperkirakan telah ada sejak abad ke-7. Perempuan Melayu pada waktu itu menggunakan untuk menghadiri acara adat atau bercocok tanam di sawah maupun ladang.

Tradisi menggunakan Tengkuluk Jambi telah berkembang sejak masyarakat Jambi belum mengenal Islam.

Tengkuluk Jambi juga berkembang pada suku Melayu Tua, yaitu suku Bathin dan suku Kerinci. Tengkuluk juga digunakan pada suku Melayu Muda, seperti Kota Jambi dan Pantai Timur Sumatera.

Baca juga: Penutup Kepala “Ublang” Jadi Ciri Khas Jember

Tengkuluk menjadi aksesoris perempuan-perempuan Melayu Jambi. Pada zaman dahulu, penutup kepala ini tidak hanya digunakan oleh kerluarga kerajaan, namun juga semua kalangan.

Fungsi Tengkuluk Jambi juga sebagai penahan kepala saat membawa barang bawaan di atas kepala dan juga sebagai pelindung matahari saat sedang meladang.

Dalam perkembangannya, fungsi Tengkuluk Jambi semakin luas menjadi bagian identitas agama dan status sosial.

Tengkuluk dahulu hanya digunakan oleh ibu-ibu, saat ini anak-anak muda senang mengunakan tengkuluk.

Cara Memakai Tangkuluk Jambi

Cara menggunakan Tengkulak Jambi tidak menggunakan peniti maupun dijahit melainkan hanya dililit atau diikat.

Filosopi Tengkuluk Jambi terletak pada juntaiannya, dimana juntaian yang jatu pada posisi kanan menandakan penggunanya telah menikah, sedangkan juntaian sebelah kiri menandakan penggunakanya masih gadis.

Jenis Tengkuluk Jambi

Jenis Tengkuluk Jambi tercatat sekitar 98 jenis, diperkirakan masih ada jenis yang belum terdata.

Baca juga: Mengenal Tanjak Melayu, Tak Sekadar Penutup Kepala, Terbuat dari Kain dan Miliki Simpul

Ada beberapa jenis Tengkuluk yang populer dan sering digunakan oleh masyarakat Jambi, yaitu:

  • Tengkuluk Melati Terurai

Tengkuluk yang biasa digunakan oleh pemangku ada dalam upacara adat. Tengkuluk tersebut melambangkan wanita tegas yang mengayomi masyarakat.

  • Tengkuluk Simbul Cempaka

Tengkuluk tersebut digunakan oleh perempuan yang berlum menikah di wilayah Kabupaten Sarolangun dan Merangin.

Jenis Tengkuluk ini juga dapat digunakan pada saat menghadiri upacara adat, pesta, tari, maupun acara resmi lainnya.

  • Tengkuluk Daun Sirih Muaro Jambi

Jenis Tengkuluk Daun Sirih Muaro Jambi digunakan sehari-hari ketika di rumah atau bertamu. Tengkuluk tersebut mencerminkan budi pekerti penggunanya.

  • Tengkuluk Tudung

Tengkuluk tudung berasal dari daerah Kungkai, Kabupaten Merangin, Jambi.

Tengkuluk digunakan oleh istri pemuka adat dalam acara adat tersebut melambangkan empat sifat, yaitu terampil, pandai menahan perasaan, bijaksana dan dapat memelihara harta pusaka.

Sumber:

tanjabbarkab.go.id dan www.puskamelayu.uinjambi.ac.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Wasit Terluka Saat Memimpin Tarkam di Semarang, Pelaku Diduga Pemain Profesional Liga 1

2 Wasit Terluka Saat Memimpin Tarkam di Semarang, Pelaku Diduga Pemain Profesional Liga 1

Regional
Simpan 12 Poket Sabu di Kantong Celana, Seorang Pria Diringkus Sat Resnarkoba Polres Sumbawa

Simpan 12 Poket Sabu di Kantong Celana, Seorang Pria Diringkus Sat Resnarkoba Polres Sumbawa

Regional
Diduga Rambah 25 Hektar Hutan untuk Jadi Kebun Sawit, Kakek di Sumbar Ditangkap

Diduga Rambah 25 Hektar Hutan untuk Jadi Kebun Sawit, Kakek di Sumbar Ditangkap

Regional
Beli Elpiji 3 Kg di Brebes Wajib Pakai KTP Mulai 1 Juni

Beli Elpiji 3 Kg di Brebes Wajib Pakai KTP Mulai 1 Juni

Regional
PPDB Kota Semarang Dibuka 18 Juni, Wali Kota Ita: 'No' Titip-menitip

PPDB Kota Semarang Dibuka 18 Juni, Wali Kota Ita: "No" Titip-menitip

Regional
Pemkot Yogyakarta Bisa Olah Sampah di TPA Piyungan, 200 Ton Sampah Minggu Ini

Pemkot Yogyakarta Bisa Olah Sampah di TPA Piyungan, 200 Ton Sampah Minggu Ini

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Keluh Karyawan Semarang Soal Progam Tapera, Takut Uangnya Dikorupsi

Keluh Karyawan Semarang Soal Progam Tapera, Takut Uangnya Dikorupsi

Regional
Geger Penemuan Mayat Tertimpa Potongan Beton di Kalsel, Kondisinya Membusuk

Geger Penemuan Mayat Tertimpa Potongan Beton di Kalsel, Kondisinya Membusuk

Regional
4 Kali Naik Harga Sebulan, Rokok Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Lampung

4 Kali Naik Harga Sebulan, Rokok Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Lampung

Regional
Oknum ASN Disdukcapil Nunukan Tersangka Pelecehan Seksual Gadis Pemohon KTP Minta Penangguhan Penahanan

Oknum ASN Disdukcapil Nunukan Tersangka Pelecehan Seksual Gadis Pemohon KTP Minta Penangguhan Penahanan

Regional
Ada Pabrik Oli Palsu di Tangerang, Bagaimana Bedakan dengan yang Asli?

Ada Pabrik Oli Palsu di Tangerang, Bagaimana Bedakan dengan yang Asli?

Regional
Bahas Pilkada, Kapolda Jateng Kumpulkan Bhabinkamtibmas-Babinsa dan Kades di Temanggung

Bahas Pilkada, Kapolda Jateng Kumpulkan Bhabinkamtibmas-Babinsa dan Kades di Temanggung

Regional
Viral Video Siswi SD di Ambon Merundung Teman, Kepsek: Mencoreng Nama Baik Sekolah

Viral Video Siswi SD di Ambon Merundung Teman, Kepsek: Mencoreng Nama Baik Sekolah

Regional
Pemkot Solo Cari Lahan untuk Bangun SMA Baru di Laweyan

Pemkot Solo Cari Lahan untuk Bangun SMA Baru di Laweyan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com