Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Propam Periksa 4 Anggota Polres Pandeglang Terkait Kematian Tersangka TPPO di Tahanan

Kompas.com - 10/07/2023, 16:13 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com- Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Daerah (Polda) Banten tengah menyelidiki tewasnya tahanan kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) inisial MC alias BC di sel tahanan Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Pandeglang.

"Anggota Propam sudah turun (penyelidikan). Saat ini sedang melaksanakan pemeriksaan anggota piket jaga saat itu (kejadian)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Banten Kombes Pol Didik Heriyanto saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (10/7/2023).

Didik menjelaskan, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kronologi dan penyebab kematian MC pada Selasa (4/7/2023).

Baca juga: Kompolnas Desak Propam Periksa Kapolres Pandeglang soal Kematian Tahanan TPPO

Sejauh ini, lanjut Didik, empat orang anggota Polres Pandeglang diperiksa di Polda Banten.

Keempatnya merupakan petugas piket jaga tahanan pada saat kejadian ditemukannya MC tewas diduga bunuh diri.

"Yang piket saat itu dengan saksi empat orang. Sementara anggota yang diperiksa, karena masing masing ada tugas peranan di situ," ujar Didik.

Sebelumnya, Agus, paman korban mengatakan, keluarga diberi tahu oleh polisi bahwa MS tewas karena gantung diri di sel tahanan, Selasa (4/7/2023).

Namun, keluarga menduga ada kejanggalan dari kematian MS.

Baca juga: Kejanggalan di Balik Tewasnya Tersangka Kasus TPPO di Sel Tahanan Mapolres Pandeglang

Kejanggalannya yakni MS hanya memakai dua tali celana yang digunakan untuk gantung diri dan masing-masing berukuran sekitar satu jengkal.

Agus menduga tewasnya MS berkaitan dengan perilakunya ketika ditahan yang kerap menangis dan meminta uang ke keluarga. MS ditahan selama kurang lebih sebulan.

"Setiap hari anak itu dalam tekanan. Dia sering menghubungi (telepon ke keluarga), nangis minta uang tiap harinya. Katanya tolong kirimin uang. Sering dikirim Rp 100.000, Rp 50.000, enggak tahu buat apa," ujar Agus.

Satu hari sebelum meninggal, MS juga sempat meminta untuk dikirimi uang, tapi tidak diberikan karena besoknya akan dijenguk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Aceh Timur Takut Beraktivitas Usai Harimau Mangsa Sapi di Kebun

Warga Aceh Timur Takut Beraktivitas Usai Harimau Mangsa Sapi di Kebun

Regional
20 Persen Siswa SD di Padang Merokok

20 Persen Siswa SD di Padang Merokok

Regional
Satu Pelaku Penyerangan Satpam SMPN 1 Kasihan Bantul Anak Putus Sekolah, Ini Perannya

Satu Pelaku Penyerangan Satpam SMPN 1 Kasihan Bantul Anak Putus Sekolah, Ini Perannya

Regional
Entaskan Geng Motor dan Kenakalan Remaja, Walkot Pematangsiantar: Deteksi Awal Terlihat di Sekolah

Entaskan Geng Motor dan Kenakalan Remaja, Walkot Pematangsiantar: Deteksi Awal Terlihat di Sekolah

Kilas Daerah
Oknum Polisi Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam 20 Tahun Penjara

Oknum Polisi Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam 20 Tahun Penjara

Regional
Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Sabu 25,4 Kg dari Malaysia, 5 Orang Ditangkap

Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Sabu 25,4 Kg dari Malaysia, 5 Orang Ditangkap

Regional
Aliran Air Mati sejak Kamis, Warga Batam Beli Air Isi Ulang untuk Salat Jumat

Aliran Air Mati sejak Kamis, Warga Batam Beli Air Isi Ulang untuk Salat Jumat

Regional
11 Orang Mendaftar di Demokrat untuk Pilkada Demak 2024, 8 di Antaranya Pendatang Baru

11 Orang Mendaftar di Demokrat untuk Pilkada Demak 2024, 8 di Antaranya Pendatang Baru

Regional
Kronologi Pria di Kapuas Hulu Tewas Dicekik Teman, Ribut Perkara Bayar Minuman Keras

Kronologi Pria di Kapuas Hulu Tewas Dicekik Teman, Ribut Perkara Bayar Minuman Keras

Regional
Gerindra Beri Lampu Hijau ke Ade Bhakti untuk Maju Pilkada Dibandingkan Wali Kota Semarang

Gerindra Beri Lampu Hijau ke Ade Bhakti untuk Maju Pilkada Dibandingkan Wali Kota Semarang

Regional
Video Warga Berebut Gunungan BH Saat Karnaval HUT Ke-278 Kabupaten Sragen Viral di Medsos, Bapak-bapak Tak Mau Ketinggalan

Video Warga Berebut Gunungan BH Saat Karnaval HUT Ke-278 Kabupaten Sragen Viral di Medsos, Bapak-bapak Tak Mau Ketinggalan

Regional
Mengintip Potensi SPAL-DT yang Diresmikan Jokowi di Pekanbaru

Mengintip Potensi SPAL-DT yang Diresmikan Jokowi di Pekanbaru

Regional
Viral di Medsos, Mahasiswa UIN Palembang Diduga Plagiat Skripsi, Dekanat Sebut Belum Ada Laporan

Viral di Medsos, Mahasiswa UIN Palembang Diduga Plagiat Skripsi, Dekanat Sebut Belum Ada Laporan

Regional
Kejati Papua Barat Endus Dugaan Kejahatan Perbankan yang Melibatkan Oknum TNI

Kejati Papua Barat Endus Dugaan Kejahatan Perbankan yang Melibatkan Oknum TNI

Regional
Kisah Slamet Buka Jasa Pembersihan Kelelawar, Pelanggannya hingga di Kota Besar

Kisah Slamet Buka Jasa Pembersihan Kelelawar, Pelanggannya hingga di Kota Besar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com