SEMARANG, KOMPAS.com - Unggahan mengenai jalan alternatif Jangli menuju Universitas Diponegoro (Undip) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), viral di media sosial karena belum genap satu tahun sudah rusak.
Melalui unggahan akun Instagram @infokejadiansemarang, terlihat gambar jalan yang retak di beberapa titik.
Jalan yang itu kemudian diberikan garis sebagai peringatan kepada pengendara.
"Info jalan mekar dan bergerak lur," tulis potongan keterangan pada unggahan akun tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pendayagunaan Infrastruktur Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Tunggul Hapsoro mengatakan, lokasi longsoran berada pada formasi damar (lapisan batu).
"Trase jalan melewati area struktur tanah dengan nama geologis clay shale," kata Tunggul, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, pada Senin (4/7/2023).
Dia mengatakan, formasi damar seharusnya menunjukkan perilaku kuat geser tinggi atau sangat tahan terhadap longsoran. Namun, pengamatan di lapangan menuju hak berbeda.
"Hal itu disebabkan oleh kondisi geologi regional setempat," papar dia.
Menurutnya, tanah timbunan merupakan material lapukan breksi yang memiliki kuat geser tinggi pada badan jalan.
Hal itu menunjukkan jika yang ada di lokasi bukanlah formasi damar.
"Diduga ini merupakan formasi kerek atau formasi kalibeng (terdiri dari napal bersisipan batu pasir gampingan berumur) yang tidak terpetakan pada geologi regional yang menyebabkan longsoran," kata Tunggul.
Baca juga: Video Viral Pencuri HP di Semarang Dikejar Warga hingga Basah Kuyup Masuk Gorong-gorong
Selanjutnya, dia akan melakukan perkuatan counterweight sisi barat dari timbunan dengan memperhatikan kuat geser residual yang akan segera diuji di lab.
"Jika berhasil, hasil lab itu bisa menjadi alternatif," ungkap dia.
Berdasarkan informasii dari DPU Kota Semarang, pembuatan jalan tersebut menghabiskan anggaran Rp 27 miliar.
Jalan tersebut juga baru selesai dikerjakan sejak Februari 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.