Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayo Bantu Aan, Istri yang Dorong Kursi Roda Suami 10 Km demi Cuci Darah

Kompas.com - 29/06/2023, 15:28 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com - Aan Diniyati (40) harus berjalan kaki sekitar 10 kilometer pulang pergi untuk mengantar suaminya yang duduk di kursi roda untuk berobat dan cuci darah ke RS Bhakti Asih Brebes, Jawa Tengah, dua kali dalam sepekan.

Suaminya, Nurohman (56), mengalami gagal ginjal dan harus berobat dan cuci darah setiap Rabu dan Sabtu.

Aan mendorong kursi roda dari rumahnya di RT 005 RW 001 Desa Kertabesuki, Kecamatan Wanasari, Brebes. Selain tak mampu untuk sewa kendaraan, Aan mengaku tak mau merepotkan orang lain. Termasuk enggan memanfaatkan mobil ambulans milik pemerintah desa. 

Kompas.com menggalang bantuan untuk Aan yang setia berjalan kaki 10 kilometer mengantar sang suami yang duduk di kursi roda untuk cuci darah. Uluran tangan Anda dapat disalurkan dengan cara klik di sini.

Nurohman mengatakan, awalnya dirinya menderita kencing manis di tahun 2007 hingga akhirnya divonis gagal ginjal. Lalu dokter menyarankan untuk cuci darah.

"Awalnya itu saya harus periksa rutin karena diabetes. Pada 2016 itu kaki saya bengkak dan disarankan cuci darah hingga sekarang," kata Nurohman kepada wartawan di RS Bhakti Asih, Brebes, Sabtu (10/6/2023).

Kencing manis

Sementara Aan Diniyati mengatakan, saat sebelum menikah, sang suami sudah menderita kecing manis. Kemudian, mulai rutin cuci darah itu sejak kakinya bengkak pada 2016.

"Mulai rutin cuci darah itu pada 2016 lalu. Dokter waktu itu menyarankan untuk cuci darah, hingga sekarang," kata Aan.

Aan mengatakan, pada 2018, kondisi sang suami sempat stabil sehingga kontrol cuci darah sekali dalam sepekan.

"Pada 2019 lalu, suami nge-drop lagi, jadi cuci darahnya dua kali dalam sepekan lagi hingga sekarang," kata Aan.

Aan mengungkapkan, selama melakukan cuci darah dirinya mengantar sang suami ke RS dengan menggunakan kursi roda. Alasan mengantar dengan menggunakan kursi roda karena tidak memiliki banyak biaya.

"Dulu pernah pakai bentor becak motor, tapi uang buat bayarnya enggak cukup. Jadi pakai kursi roda ke rumah sakitnya," ujar Aan.

Saat ditanya mengapa tidak menggunakan mobil siaga di desa, Aan mengaku malu. Dia tidak mau merepotkan orang lain jika harus meminta bantuan. Pasalnya, sang suami harus diangkat-angkat saat akan periksa.

"Malu. Soalnya, kalau periksa itu suami saya diangkat-angkat. Saya enggak mau merepotkan orang lain, sehingga milih pakai kursi roda ke rumah sakit," kata Aan.

Ngamen

Aan mengaku rela mengamen untuk bisa membeli kursi roda buat sang suami. Pasalnya, uang tabungan kerja mbutik atau membersihkan bawang merah hasil panen orang lain tak cukup untuk membeli kursi roda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukses Kelola Arsip Secara Profesional, Pemkot Semarang Raih 2 Penghargaan dari ANRI

Sukses Kelola Arsip Secara Profesional, Pemkot Semarang Raih 2 Penghargaan dari ANRI

Kilas Daerah
Bupati Petahana Blora Arief Rohman Terima 2 Rekomendasi Parpol untuk Maju Pilkada 2024

Bupati Petahana Blora Arief Rohman Terima 2 Rekomendasi Parpol untuk Maju Pilkada 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Regional
Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar, Warga 'Nyebrang' Pakai Getek

Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar, Warga "Nyebrang" Pakai Getek

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 1 Km

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 1 Km

Regional
Mengenal Enbal, Panganan Tradisional Olahan 'Ubi Beracun' di Kepulauan Kei, Maluku

Mengenal Enbal, Panganan Tradisional Olahan "Ubi Beracun" di Kepulauan Kei, Maluku

Regional
Penjaga Sekolah Diduga Aniaya Bocah SD hingga Paru-paru Rusak, Ini Kronologinya

Penjaga Sekolah Diduga Aniaya Bocah SD hingga Paru-paru Rusak, Ini Kronologinya

Regional
Jalan Rusak, Ibu Hamil di Manggarai Barat Terpaksa Ditandu Menuju Puskesmas

Jalan Rusak, Ibu Hamil di Manggarai Barat Terpaksa Ditandu Menuju Puskesmas

Regional
Pembobol Bengkel Surabaya Ban Ditangkap, 45 Ban dan 3 Pelek Racing Diamankan

Pembobol Bengkel Surabaya Ban Ditangkap, 45 Ban dan 3 Pelek Racing Diamankan

Regional
Pilkada 2024 Disebut Lebih Rawan daripada Pilpres, Apa Sebabnya?

Pilkada 2024 Disebut Lebih Rawan daripada Pilpres, Apa Sebabnya?

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Pagi Ini, 8 Desa Dilanda Hujan Abu

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Pagi Ini, 8 Desa Dilanda Hujan Abu

Regional
Sidang Konsinyasi Berakhir, Uang Ganti Rugi Rp 7,9 Miliar atas Lahan di Wadas Dititipkan di PN Purworejo

Sidang Konsinyasi Berakhir, Uang Ganti Rugi Rp 7,9 Miliar atas Lahan di Wadas Dititipkan di PN Purworejo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com