Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grebeg Besar Keraton Solo, Warga Berebut Gunungan

Kompas.com - 29/06/2023, 13:29 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Keraton Solo, Jawa Tengah, menggelar kirab Hajad Dalem Grebeg Besar Tahun Ehe 1956, Kamis (29/6/2023).

Pantauan Kompas.com, kirab grebeg besar dimulai dari halaman Kori Kamandungan Keraton Solo menuju halaman Masjid Agung Solo.

Tampak ada dua gunungan yakni jaler (laki-laki) dan estri (perempuan). Lalu ada juga gunungan anak berupa jodang-jodang.

Dua gunungan ini berisi sayuran dan hasil bumi. Gunungan ini dibawa oleh para prajurit Keraton Solo menuju Masjid Agung Solo.

Baca juga: Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta Diwarnai Insiden Penembakan Drone, Ini Kata Polisi

Sebelum diperebutkan pengunjung terlebih dahulu didoakan di Masjid Agung Solo. Setelah didoakan, gunungan laki-laki berisi kacang panjang, telur asin, potongan tebu, dan makanan diperebutkan oleh pengunjung di Masjid Agung Solo.

Dalam hitungan menit, gunungan laki-laki ini langsung habis menjadi rebutan para pengunjung.

Sementara gunungan perempuan berisi intip (makanan terbuat dari nasi) dibawa kembali menuju halaman Kori Kamandungan Keraton Solo untuk diperebutkan di sana.

Wakil Pengageng Sasono Wilopo Keraton Kasunanan Solo, KP Dani Nur Adiningrat mengatakan, kirab grebeg besar digelar untuk memperingati Hari Raya Idul Adha.

Dani mengungkap, dua gunungan yang diperebutkan oleh pengunjung masing-masing memiliki makna.

"Maknanya alam semua seimbang ya. Jadi (ada) laki-laki, perempuan, ada siang dan malam. Keseimbangan ini merupakan harmoni. Jadi alam semesta harmoni selalu kita jaga dan ini wujud rasa syukur pada Tuhan yang Maha Esa kepada Keraton Solo khususnya dan Bangsa Indonesia pada umumnya," ungkap dia.

Seorang pengunjung asal Surabaya, Aisyah mengaku senang bisa menyaksikan secara langsung kirab grebeg besar Keraton Solo.

Ia tidak sengaja datang ke Masjid Agung. Awalnya dia datang ke Solo untuk mengikuti shalat Idul Adha di Masjid Zayed Solo.

"Baru pertama kali. Tadi shalat Id di Masjid Zayed sekalian keliling-keliling Solo," kata dia.

Baca juga: Jadwal Tradisi Grebeg Syawal 2023 di Keraton Yogyakarta

Aisyah mengaku senang bisa menyaksikan kirab Keraton Solo. Pasalnya, kata dia, di Surabaya tidak ada kegiatan kirab seperti yang dilakukan di Solo.

"Seru, seru, seneng, seneng banget. Tradisi yang luar biasa," kata dia.

Pengunjung lainnya, Ana Maria mengaku baru pertama kali menyaksikan grebeg besar Keraton Solo.

Warga Prancis yang sudah lama tinggal di Malang. Dia datang ke Solo, Jawa Tengah bersama dengan keluarga.

"Sudah lama saya tinggal di Indonesia 41 tahun. Tapi pertama kali menghadiri ritual upacara garebeg besar. Sangat terkesan dengan budaya Jawa," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Melintas di Jalur KA Tak Berpalang Pintu, Seorang Kakek Tewas Tertabrak Kereta Joglosemarkerto

Melintas di Jalur KA Tak Berpalang Pintu, Seorang Kakek Tewas Tertabrak Kereta Joglosemarkerto

Regional
Dugaan Kongkalikong dan Manipulasi Proyek Pipa PDAM, Kepala BPKAD dan Kacab Bank Diperiksa

Dugaan Kongkalikong dan Manipulasi Proyek Pipa PDAM, Kepala BPKAD dan Kacab Bank Diperiksa

Regional
2 Wasit Terluka Saat Memimpin Tarkam di Semarang, Pelaku Diduga Pemain Profesional Liga 1

2 Wasit Terluka Saat Memimpin Tarkam di Semarang, Pelaku Diduga Pemain Profesional Liga 1

Regional
Simpan 12 Poket Sabu di Kantong Celana, Seorang Pria Diringkus Sat Resnarkoba Polres Sumbawa

Simpan 12 Poket Sabu di Kantong Celana, Seorang Pria Diringkus Sat Resnarkoba Polres Sumbawa

Regional
Diduga Rambah 25 Hektar Hutan untuk Jadi Kebun Sawit, Kakek di Sumbar Ditangkap

Diduga Rambah 25 Hektar Hutan untuk Jadi Kebun Sawit, Kakek di Sumbar Ditangkap

Regional
Beli Elpiji 3 Kg di Brebes Wajib Pakai KTP Mulai 1 Juni

Beli Elpiji 3 Kg di Brebes Wajib Pakai KTP Mulai 1 Juni

Regional
PPDB Kota Semarang Dibuka 18 Juni, Wali Kota Ita: 'No' Titip-menitip

PPDB Kota Semarang Dibuka 18 Juni, Wali Kota Ita: "No" Titip-menitip

Regional
Pemkot Yogyakarta Bisa Olah Sampah di TPA Piyungan, 200 Ton Sampah Minggu Ini

Pemkot Yogyakarta Bisa Olah Sampah di TPA Piyungan, 200 Ton Sampah Minggu Ini

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Keluh Karyawan Semarang Soal Progam Tapera, Takut Uangnya Dikorupsi

Keluh Karyawan Semarang Soal Progam Tapera, Takut Uangnya Dikorupsi

Regional
Geger Penemuan Mayat Tertimpa Potongan Beton di Kalsel, Kondisinya Membusuk

Geger Penemuan Mayat Tertimpa Potongan Beton di Kalsel, Kondisinya Membusuk

Regional
4 Kali Naik Harga Sebulan, Rokok Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Lampung

4 Kali Naik Harga Sebulan, Rokok Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Lampung

Regional
Oknum ASN Disdukcapil Nunukan Tersangka Pelecehan Seksual Gadis Pemohon KTP Minta Penangguhan Penahanan

Oknum ASN Disdukcapil Nunukan Tersangka Pelecehan Seksual Gadis Pemohon KTP Minta Penangguhan Penahanan

Regional
Ada Pabrik Oli Palsu di Tangerang, Bagaimana Bedakan dengan yang Asli?

Ada Pabrik Oli Palsu di Tangerang, Bagaimana Bedakan dengan yang Asli?

Regional
Bahas Pilkada, Kapolda Jateng Kumpulkan Bhabinkamtibmas-Babinsa dan Kades di Temanggung

Bahas Pilkada, Kapolda Jateng Kumpulkan Bhabinkamtibmas-Babinsa dan Kades di Temanggung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com