Gibran Larang Flare Selama "Nobar" Timnas Indonesia Vs Argentina: Kalau Nekat, Enggak Usah Nobar Lagi

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melarang warga menggunakan flare selama nonton bareng (nonbar) pertandingan sepakbola antara Timnas Indonesia Vs Argentina.

Nonton bareng Timnas Indonesia Vs Argentina akan digelar di depan videotron BNI depan Balai Kota Solo, Jawa Tengah, pada Senin (19/6/2023) pukul 19.30 WIB.

"Jangan ada flare. Sik penting tertib (Yang penting tertib)," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Senin.

Baca juga: Gibran: Mbak Puan, Mas Agus, Terlihat Akrab, Bagus Ya...

Putra sulung Presiden Jokowi menyampaikan, alasan penggunaan flare dilarang karena dapat mengganggu ketertiban selama nonton bareng.

Oleh karena itu, suami Selvi Ananda mengancam tidak akan mengadakan kembali nonton bareng apabila ada warga yang nekat menyalakan flare.

"(Flare) ganggu. Nek nekat rasah ono nobar meneh (kalau masih nekat tidak usah diadakan nonbar lagi) ya. Nobar o neng omahe dewe-dewe (nonbar saja di rumahnya sendiri-sendiri)," kata dia.

"Kita itu sudah dibantu BNI, dipinjamkan videotron, dibangunkan panggung nak dora tertib yo rasah meneh (nobar)," sambung Gibran.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo Ari Wibowo mengatakan, rekayasa lalu lintas akan diberlakukan selama penyelenggaraan nonbar pertandingan sepak bola Timnas Indonesia Vs Argentina.

Menurut dia, Jalan Jenderal Sudirman mulai dari Simpang Bank Indonesia hingga Tugu Jam Pasar Gede dan Jl Arifin (Simpang Radio PTPN) ditutup mulai pukul 18.00-21.00 WIB.

"Arus lalu lintas di Koridor Jalan Jenderal Sudirman dialihkan untuk sementara waktu," ungkap Ari.

Ari menambahkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah lokasi parkir bagi warga yang datang nonton bareng pertandingan di depan Balai Kota Solo.

"Lokasi parkir kita siapkan di Benteng Vastenburg, Jalan Arifin, Jalan RE Martadinata, Jalan Ringgowarsito, Jalan Mayor Kusmanto, Gedung Parkir Ketandan, dan Taman Parkir Loji Wetan," kata Ari.

Baca juga: Respons Pertemuan Puan dengan AHY, Gibran: Bagus, Memang Harusnya Seperti Itu