Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Kaltim Ungkap 26 Kasus TPPO, Anak di Bawah Umur Dijadikan Pekerja Seks

Kompas.com - 19/06/2023, 08:27 WIB
Ahmad Riyadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Polda Kalimantan Timur dan satuan kerja Polres wilayah berhasil mengungkap Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sebanyak 26 kasus.

Pengungkapan ini merupakan gebrakan sejak dibentuknya Satgas TPPO Polda Kaltim dan polres kabupaten-kota se-Kaltim pada 5 Juni lalu.

Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo mengatakan, pihaknya telah bergerak cepat setelah dibentuknya satgas TPPO.

Baca juga: Siswi SMP di Ciamis Jadi Korban Perdagangan Orang, Dijadikan Pekerja Seks oleh Kenalan

Hal ini juga instruksi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang meminta polisi membasmi kasus TPPO yang tengah menjadi atensi Presiden tersebut.

“Seluruh Kabupaten-kota se-Kaltim berhasil mengungkap kasus TPPO, terkecuali Polres Mahakam Ulu yang nihil kasus. Rata-rata korbannya anak di bawah umur,” ungkapnya pada Minggu (18/6/2023).

Lebih lanjut, Yusuf mengatakan, Satgas TPPO berhasil mengungkap 2 kasus. Sementara untuk Polresta Balikpapan berhasil mengungkap 3 kasus, Samarinda 1 kasus, Kutai Kartanegara 5 kasus, Kutai Barat 3 kasus, Kabupaten Paser 4 kasus, Penajam Paser Utara (PPU) 2 kasus, Bontang 2 kasus, dan Polres Berau 2 kasus.

“Total korbannya ada 29 orang. Para korban rata-rata untuk yang dewasa itu dijadikan pekerja seks komersial. Kurang lebih ada 16 orang (dewasa). Sisanya anak di bawah umur juga dijadikan pekerja seks,” ujarnya.

Dari hasil penyelidikan masing-masing kasus, modus operandi yang digunakan oleh pelaku yakni mencari calon korbannya berkedok akan dipekerjakan di rumah makan sebagai pramusaji ataupun sebagai asisten rumah tangga.

Kemudian, setelah berhasil merayu calon korbannya, rupanya mereka dipekerjakan untuk melayani pria hidung belang.

Baca juga: Fakta Penggerebekan Mes PSK Gang Royal: Pekerja Seks Serasa Dipenjara, Ada yang Masih di Bawah Umur

”Mereka ini menjadi bagian sindikat perdagangan orang. Semuanya diamankan di Kaltim dan belum ada yang sampai ke luar negeri. Mudah-mudahan enggak ada,” kata Yusuf.

Sementara itu, Kasub Dit Renakta Direskrimum Polda Kaltim AKBP Teguh Nugroho mengatakan, pihaknya juga terus melakukan tindakan penekanan atau pencegahan agar tidak ada korban selanjutnya.

Tindakan itu yakni melakukan pendataan terhadap para pendatang dari luar Kaltim serta bersinergi dengan tokoh masyarakat dan ketua RT setempat.

“Kami terus lakukan pendataan, antara lain kepada para pekerja migran asal Kaltim di luar negeri. Sejauh ini kami menemukan mereka semua dalam kondisi baik,” tuturnya.

Teguh juga mengimbau kepada masyarakat agar segera melapor jjika mengetahui adanya dugaan TPPO di lingkungannya.

“Laporkan pada kami dan polisi akan segera bertindak,” pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Regional
Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Regional
Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com