KUPANG, KOMPAS.com - Soleman Benu (57) seorang pemulung asal Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menemukan sebuah granat aktif.
Selain menemukan granat, Soleman juga menemukan 53 butir peluru senjata api revolver.
Bahan peledak tersebut kemudian diserahkan ke Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Maulafa.
"Benar, granat dan peluru itu diserahkan seorang warga ke kami, Senin (12/6/2023) kemarin," kata Kepala Polsek Maulafa, AKP Nuryani Trisani Ballu, kepada Kompas.com, Selasa (13/6/2023).
Baca juga: Warga Ponorogo Temukan Granat Saat Bersihkan Kebun, Diduga Masih Aktif
Nuryani menjelaskan, penemuan bahan peledak itu bermula pada Kamis, 8 Juni 2023 sekitar pukul 09.00 Wita, Soleman melintasi wilayah Kelurahan Oesapa Selatan, Kecamatan Kelapa Lima.
Saat itu, Soleman akan memulung sampah dan barang bekas.
Lalu, seorang ibu memanggil Soleman dan memberikan sampah-sampah dan barang bekas yang ada di dalam dus berukuran besar. Soleman pun menerimanya dengan senang hati.
Setelah itu, dia kembali ke rumahnya dan menyortir satu per satu barang-barang yang didapat.
Saat dibuka, dari dus tersebut ditemukan satu tas berukuran sedang yang di dalamnya ada dus kecil berisi peluru.
"Kemudian disortir lagi, isi dalam tas ternyata ada satu buah granat," ungkap Nuryani.
Karena terkejut, Soleman lalu melaporkan kejadian itu ke Ketua Rukun Tetangga setempat dan diteruskan ke Bhabinkamtibmas.
Mereka lalu bersama-sama mendatangi Markas Polsek Maulafa dan menyerahkan alat peledak dan peluru.
"Kami akan berkoordinasi dengan pihak Polresta dan Satuan Brimob Polda NTT untuk melakukan pemusnahan sesuai standar operasional prosedur," ujar dia.
Baca juga: Kakek di Ponorogo Temukan Granat Aktif Saat Mencangkul di Kebun Ketela
Dia memerinci, barang yang ditemukan yakni satu buah granat dan peluru senjata api revolver ada 53 butir peluru yang terdiri dari peluru warna kuning 10 butir peluru dan warna silver 43 butir peluru.
Terkait hal itu, Nuryani menilai masyarakat di wilayahnya telah sadar tentang bahaya memiliki atau menyimpan senjata api dan bahan peledak.
"Kesadaran itu tidak terlepas dari upaya sosialisasi yang dilakukan kita kepada masyarakat sehingga warga langsung menyerahkan bahan peledak atau senjata api jika ditemukan," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.