KOMPAS.com - Polisi menyegel salah satu sekretariat mahasiswa di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan, usai temuan diduga bungker narkoba.
Pasca-kejadian tersebut, pihak UNM bakal melakukan rapat dan penyisiran secara tertutup.
Selain itu, UNM juga akan melakukan penyelidikan internal untuk mengungkap siapa pemilik boks yang disebut polisi bungker narkoba.
Berita lainnya, 24 perempuan menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Lampung.
Para korban terkatung-katung selama hampir satu bulan.
Salah satu korban, NA (38), yang berangkat dari Nusa Tenggara Barat (NTB), tertarik bekerja karena diiming-imingi gaji Rp 10 juta per bulan di Dubai, Uni Emirat Arab.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Sabtu (10/6/2023).
Pihak UNM bakal melakukan sederet langkah usai temuan diduga bungker narkoba oleh polisi di salah satu sekretariat mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra.
Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNM Makassar Prof Andi Muhammad Idkhan mengatakan, langkah-langkah yang akan diambil ialah melakukan rapat dan penyisiran secara tertutup.
"Setelah kejadian yang kami dapatkan ini, pada hari itu juga kita melakukan rapat koordinasi dengan seluruh wakil dekan dan melakukan penyisiran secara tertutup. Karena ditakutkan ada hal-hal yang akan menggangu kebijakan kami," ujarnya, Sabtu.
UNM juga akan melakukan penyelidikan internal untuk mengetahui siapa pemilik boks yang disebut polisi bungker narkoba.
Di samping itu, pihak kampus juga bakal melangsungkan bersih-bersih dengan cara pemeriksaan tes urine kepada mahasiswa.
Baca selengkapnya: Ruang Sekretariat UNM Dipasang Garis Polisi, Birokrat Kampus Bakal Tes Urine Mahasiswa
NA (38), perempuan asal NTB, harus memendam harapannya bekerja di Dubai dengan penghasilan Rp 10 juta per bulan.
Ternyata, itu hanyalah iming-iming. Bahkan, NA diduga akan menjadi korban tindak pidana perdagangan orang.
NA dan 23 perempuan lainnya sempat selama dua pekan berada di Bogor, Jawa Barat. Kemudian, mereka dibawa ke Lampung untuk transit.
Ia akhirnya berhasil bernapas lega setelah dievakuasi oleh polisi.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Polda Lampung kami sudah diselamatkan, saya berharap bisa pulang secepatnya ke rumah," ungkapnya, Jumat (9/6/2023).
Baca selengkapnya: Kisah Korban TPPO di Lampung, Terkatung 1 Bulan dan Sembunyi di Basement Saat Digerebek
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.