SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 205.000 anak tidak sekolah (ATS) di Jawa Tengah bakal diprioritaskan untuk dapat kembali bersekolah dengan mengikuti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024.
ATS terbagi menjadi tiga kelompok, di antaranya Lulus Tidak Melanjutkan (LTM), Belum Pernah Bersekolah (BPB), Drop Out (DO).
Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Uswatun Hasanah mengatakan data tersebut masih bakal verifikasi lagi di lapangan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.
Baca juga: PPDB Jabar 2023 Dibuka, Cek 4 Hal Paling Sering Ditanyakan Orangtua
"Data ATS dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kemdikbud itu juga jadi perhatian kita. Nah saat ini kita sedang melakukan verifikasi dan validasi, kerjasama dengan kabupaten dan kota, kondisi de facto-nya seperti apa," tutur Uswatun saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/6/2023).
Hasil verifikasi dan validasi, nantinya akan dijadikan acuan untuk memberikan akses pendidikan kepada ATS Jateng dengan mendaftar di PPDB 2023/2024.
"Itu nanti yang akan kita intervensi dan kita berikan prosentase tiga persen untuk kembali masuk sekolah melalui PPDB SMA/SMK di Jateng," jelasnya.
Pihaknya menjelaskan bila kuota sebanyak tiga persen itu sebelumnya diperuntukkan bagi anak tenaga kesehatan (nakes) saat pandemi cccovid-19 masih mewabah di Indonesia.
Namun saat ini lantaran pandemi telah mereda, kuota dialihkan untuk ATS yang sejalan dengan program pengentasan kemiskinan di Jateng.
"Untuk fiksnya ada berapa (jumlah ATS) nanti dari data Dinsos yang sampai saat ini masih terus berkembang. Untuk fiksnya ATS dari data DTKS yang akan kita ambil untuk intrvensi lewat PPDB," pungkasnya.
Terpisah, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terus mendorong intervensi anak tidak sekolah, khususnya ana yang berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Ia berharap setelah mendapatkan pendidikan layak mereka dapat keluar dari lingkaran kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
"Memang anak tidak sekolah ini harus menunggu tahun ajaran baru. Sedang kita siapkan desainnya, kita siapkan juga mereka sekolah virtual atau kejar paket agar kemudian mereka bisa sekolah bareng-bareng. Pokoknya target kita hitung sampai akhir tahun, optimal tenaga yang bisa kita berikan berapa, proyeksi hasil yang bisa kita tangani berapa sehingga utang kita di tahun 2024 berapa," tutur Ganjar usai rapat di kantornya.
Baca juga: Nadiem Makarim: PPDB SD Ada Tes Calistung Itu Keterlaluan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.