Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kota Palu Dijuluki Kota Lima Dimensi?

Kompas.com - 25/05/2023, 21:36 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kota Palu sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah dikenal memiliki julukan sebagai Kota Lima Dimensi.

Ternyata julukan tersebut disematkan kepada Kota Palu bukan tanpa alasan, namun terkait dengan bentang alam yang dimilikinya.

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kota Palu, wilayah kota ini terdiri dari lima dimensi yaitu wilayah pegunungan, lembah, sungai, teluk, dan lautan.

Baca juga: Kapan Hari Jadi Kota Palu? Simak Tanggal dan Sejarah Singkatnya

Adapun gunung yang terletak di sisi barat Kota Palu adalah Gunung Gawalise dengan ketinggian sekitar 2.023 mdpl.

Kota yang dilewati oleh Garis Khatulistiwa ini juga memiliki sebuah danau di Pantoloan yang bernama Danau Sibili.

Baca juga: Sejarah Kota Palu, Daerah di Sulawesi Tengah yang Porak Poranda Diguncang Gempa M 7,4 dan Likuifaksi

Sementara salah satu sungai yang membelah Kota Palu adalah Sungai Palu yang mengalir dari tenggara ke barat laut mengikuti alur lembah panjang Patahan Palu Koro dan bermuara di Teluk Palu.

Anak Sungai Palu antara lain Sungai Gumbasa, Sungai Larona, Sungai Sangkulera, Sungai Saluki, Sungai Saluri, Sungai Wuno dan Sungai Lewara.

Baca juga: Sesar Palu Koro, Sesar Aktif Pemicu Bencana Gempa dan Tsunami 2018

Adapun Teluk Palu berada di bagian barat Kota Palu yang pada ujungnya terdapat Pantai Talise.

Sementara itu, wilayah Kota Palu juga dibagi menjadi 3 zona ketinggian berdasarkan topografinya.

Pertama adalah wilayah dengan ketinggian antara 0 – 100 m di atas permukaan laut meliputi sebagian kawasan bagian barat sisi timur memanjang dari arah utara ke selatan, bagian timur ke arah utara, dan bagian utara sisi barat memanjang dari utara ke selatan yang merupakan dataran rendah dan pantai.

Kedua adalah wilayah dengan ketinggian antara 100 – 500 m di atas permukaan laut meliputi kawasan bagian barat sisi barat dan selatan, kawasan bagian timur ke arah selatan, dan bagian utara ke arah timur.

Ketiga adalah wilayah dengan ketinggian lebih dari 500 m di atas permukaan laut yaitu kawasan pegunungan.

Diketahui luas wilayah Kota Palu mencapai 395,06 kilometer persegi yang terbagi menjadi delapan kecamatan.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang pemekaran kecamatan, delapan kecamatan tersebut adalah Kecamatan Mantikulore, Kecamatan Palu Barat, Kecamatan Palu Selatan, Kecamatan Palu Timur, Kecamatan Palu Utara, Kecamatan Tatanga, Kecamatan Tawaeli, dan Kecamatan Ulujadi.

Kota Palu Dahulu adalah Lautan

Dikutip dari laman Pusdalops BPBD Sulteng, asal usul nama kota Palu adalah kata Topalu'e yang artinya tanah yang terangkat.

Hal ini karena konon daerah Palu awalnya lautan yang kemudian terangkat menjadi daratan.

Peristiwa ini terjadi karena pernah terjadi gempa dan pergeseran lempeng (Palu Koro) sehingga daerah yang tadinya lautan tersebut terangkat dan membentuk daratan lembah yang sekarang menjadi Kota Palu.

Sumber:
 palukota.go.id  
 pusdalops-bpbdsulteng.com  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com