Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Satu-satunya Delegasi Indonesia, Kapal Tenaga Surya Milik Mahasiswa Undip Masuk Final Kompetisi Bergengsi di Monaco

Kompas.com - 24/05/2023, 10:22 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Research of Marine Technology (RMT) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bakal menjadi salah satu dari 15 finalis dalam kompetisi Monako Energy Boat Challenge (MEBC) 2023 di Monaco, Eropa.

Mahasiswa Undip itu merupakan delegasi Indonesia satu-satunya yang berhasil lolos menuju final dalam ajang bergengsi dunia tersebut. Mereka berhasil menciptakan kapal bertenaga surya yang akan dilombakan Juli mendatang.

“Percobaan terakhir pakai mesin lama bisa menempuh 23 kilometer per jam, nanti bakal kita upgrade pakai mesin baru targetnya bisa 50-60 kilometer per jam untuk bisa masuk 3 besar,” ungkap Ketua RMT Undip Rico Ade Putra, mahasiswa Teknik Perkapalan 2019 kepada Kompas.com, Senin (22/5/2023).

Baca juga: Mahasiswa ITS Surabaya Ciptakan Kapal Bertenaga Surya

Rico menjelaskan, kompetisi itu terbuka untuk umum dan mencari pemenang yang dapat menerapkan teknologi energi terbarukan untuk menjalankan kapal dengan jarak tempuh terjauh dan tercepat.

“Jadi yang dinilai itu efisiensi solar panelnya atau efisiensi dari baterainya. Battery capacity sama solar panelnya itu dibatasi untuk luasnya, jadi dengan luas yang sama dan kapasitas yang sama apakah dia bisa menempuh jarak yang lebih jauh atau secara performa lebih bagus atau tidak. Semacam F1 seperti balapan,” jelas Rico.

Tak tanggung-tanggung, tim produksi kapal bertenaga surya tersebut sudah meluncurkan solar boat itu sejak akhir 2022. Bahkan seminggu terakhir untuk menyiapkan keberangkatan kapal, ia dan timnya melembur bersama.

“Persiapan produksi udah dari 2021. Terus akhir 2022 selesai dilaunching buat ikut kompetisi ke Monaco. Ini seminggu terakhir udah pulang pagi, begadang terus,” bebernya.

Pasalnya kompetisi kategori solar itu dibuka untuk umum. Sehingga rivalnya bukan saja kelompok mahasiswa dari belahan dunia lainnya. Namun juga praktisi, akademisi, teknisi ahli, hingga mahasiswa master atau S2.

Jadwalnya kompetisi berlangsung dari 3-8 Juli 2023. Namun kapal yang diberi nama Diponegoro 1.0 tersebut diberangkatkan terlebih dahulu menggunakan container pada Selasa (23/5/2023).

Baca juga: Kompetisi Sains Nasional 2021 Resmi Dibuka, 2.179 Siswa Siap Torehkan Prestasi

Sementara perwakilan timnya sebanyak 13 personil akan menyusul keberangkatan ke Monaco pada 28 Juni mendatang.

Sebelumnya, pada ajang Solar Sport 1 Belanda RMT berhasil menduduki posisi lima besar pada 2019. Untuk itu Rico dan timnya mematok target ambisius untuk menempati posisi tiga besar pada kompetisi MEBC di Eropa nantinya.

“Dan itu (kecepatan tempuh kapal 50-60 kilometer per jam) adalah target yang bisa masuk dalam kategori 3 besar, soalnya yang juara tahun lalu sekitar 52 kilometer per jam,” imbuhnya.

Sebenarnya keinginan tim RMT Undip untuk berkompetisi ke Monaco sudah sejak 2017 silam. Akan tetapi kala itu terdapat sejumlah kendala, tak terkecuali pendanaan. Oleh karena itu Rico dan timnya sangat bangga dapat mewujudkan seniornya di RMT Undip untuk pertama kalinya.

“Tantangannya terbesar itu emang di pendanaan, karena kita kan research base dan di sektor energi terbarukan kan biaya investasinya fantastis ya, enggak sedikit,” tuturnya.

Baca juga: Olah Pelepah Pinang, Rengkuh Banyu Berhasil Ciptakan Pembungkus Makanan Ramah Lingkungan

Untuk dapat mencapai titik tersebut timnya juga memperoleh dukungan berbagai pihak. Mulai dari pihak Undip, perusahaan swasta di Indonesia, hingga perusahaan luar negeri seperti Hongkong dan Cina.

Tak berhenti sampai kompetisi internasional saja, rencananya hasil riset dari kapal yang menggunakan energi terbarukan ini akan diterapkan untuk nelayan di Indonesia.

“Kalau ini (Kapal Diponegoro 1.0) memang khusus untuk kompetisi. Kalau produksi secara masif untuk jangka panjang itu hasil risetnya. Kita berencana akan kolaborasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan membuat kapal nelayan dengan tenaga surya,” tuturnya.

Pihaknya menyebutkan rencana kolaborasi itu mendapat respons positif dari dinas Terkait, khususnya DKP Jateng. Ia harap mesin yang digunakan dalam kompetisi itu juga dapat diterapkan untuk kapal para nelayan. Sehingga nantinya dapat membantu mereka menghemat energi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kepanikan Saat RSUD Karel Sadsuitubun Maluku Tenggara Terbakar, Pasien Dievakuasi

Kepanikan Saat RSUD Karel Sadsuitubun Maluku Tenggara Terbakar, Pasien Dievakuasi

Regional
Pencarian Turis China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Terkendala Arus Deras

Pencarian Turis China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Terkendala Arus Deras

Regional
2 Hari Pencarian, Wisatawan China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Belum Ditemukan

2 Hari Pencarian, Wisatawan China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Belum Ditemukan

Regional
Kota Semarang Semakin Panas, Goreng Telur Bisa Tanpa Kompor

Kota Semarang Semakin Panas, Goreng Telur Bisa Tanpa Kompor

Regional
Cerita Siswa di Madiun Dihukum Lari Keliling Lapangan hingga Telapak Kakinya Melepuh

Cerita Siswa di Madiun Dihukum Lari Keliling Lapangan hingga Telapak Kakinya Melepuh

Regional
Jadi Korban Ganjal ATM, Tabungan Rp 102 Juta Milik Warga Palembang Terkuras

Jadi Korban Ganjal ATM, Tabungan Rp 102 Juta Milik Warga Palembang Terkuras

Regional
Gempa Dangkal M 4,7 Guncang Belu NTT, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa Dangkal M 4,7 Guncang Belu NTT, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Regional
Pernah Didatangi Jokowi, Lahan di Sumsel Kembali Terbakar dan Sebabkan Kabut Asap

Pernah Didatangi Jokowi, Lahan di Sumsel Kembali Terbakar dan Sebabkan Kabut Asap

Regional
RSUD Karel Sadsuitubun Langgur Maluku Tenggara Terbakar

RSUD Karel Sadsuitubun Langgur Maluku Tenggara Terbakar

Regional
Pemilik Lahan Terbakar Penyebab Kabut Asap Bakal Didenda Rp 10 Miliar, Keuntungan Dirampas

Pemilik Lahan Terbakar Penyebab Kabut Asap Bakal Didenda Rp 10 Miliar, Keuntungan Dirampas

Regional
Buntut Kader PDI-P Dijotos Eks Kader Gerindra karena Bendera Partai, Hendi Minta Tuntaskan Kasus

Buntut Kader PDI-P Dijotos Eks Kader Gerindra karena Bendera Partai, Hendi Minta Tuntaskan Kasus

Regional
Setelah 7 Hari, 22 Warga Padang yang Digigit Anjing Gila dalam Kondisi Baik

Setelah 7 Hari, 22 Warga Padang yang Digigit Anjing Gila dalam Kondisi Baik

Regional
KLHK Kembali Segel 11 Lahan Terbakar Milik Perusahaan di OKI Sumsel

KLHK Kembali Segel 11 Lahan Terbakar Milik Perusahaan di OKI Sumsel

Regional
TikTok Shop Resmi Ditutup, Selamat Tinggal Keranjang Kuning

TikTok Shop Resmi Ditutup, Selamat Tinggal Keranjang Kuning

Regional
Biaya Pengobatan Warga yang Digigit Komodo Ditanggung Asuransi

Biaya Pengobatan Warga yang Digigit Komodo Ditanggung Asuransi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com