Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Pahitnya Tragedi 98, Komunitas Tionghoa Gelar Makan Rujak Pare Sambal Kecombrang

Kompas.com - 21/05/2023, 16:39 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com-Memperingati pahitnya tragedi kerusuhan 1998, komunitas Tionghoa menggelar makan rujak pare sambal kecombrang di Gedung Rasa Dharma, Kompleks Pecinan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Pare sengaja dipilih untuk menggambarkan kepiluan dan kepahitan yang dialami ratusan korban kerusuhan 1998 pada 2,5 dekade lalu.

Sementara bunga kecombrang menandai perempuan Tionghoa yang banyak menjadi korban pemerkosaan kala itu.

"Sambal rujaknya pun pedes itu memang istilahnya kita makan pahit, pedes campur jadi satu. Kan akhirnya ikut nangis, itu melambangkan kepedihan, kekerasan, dan ketakutan yang dialami oleh orang-orang yang mengalami Tragedi Mei 98 itu," jelas Ketua Panitia, Jose Amadius Krisna, Minggu (21/5/2023).

Baca juga: [JEO] Kisah Muslim Tionghoa Menyusuri Jalan Islam di Pecinan

Di samping untuk mengingat sejarah kelam dan berkontemplasi bersama, mereka berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.

"Seperti yang disampaikan di siaran pers dari Komnas Perempuan sangat mendukung bahwa peringatan tersebut tidak hanya sebagai peringatan tapi juga sebagai kontekstualisasi untuk masa-masa depan," lanjutnya.

Kegiatan itu diawali dengan menyematkan pita hitam di lengan kiri, sebagai simbol duka Tragedi 98. Lalu dilanjutkan dengan bakar dupa dan bersembahyang di depan gedung.

Kemudian para anggota meletakkan bunga melati berdampingan dengan sesaji nasi goreng dan mie goreng, makanan favorit Ita Martadinata Haryanto.

Ita merupakan remaja 18 tahun yang dibunuh secara sadis sebelum sempat bersaksi di hadapan PBB pada Oktober 1998.

Baca juga: BERITA FOTO: Jejak Pembauran Tionghoa di Masjid Lautze

Untuk menghargai jasa dan keberanian Ita, papan arwah atau sinci Ita berwarna putih diletakkan berdampingan dengan Sinci Gus Dur di altar gedung tersebut. Warna putih sendiri melambangkan duka dalam kultur Tionghoa.

Hal ini sekaligus mewakili para korban, Perkumpulan Boen Hian Tong sengaja menginisiasi rujak pare sambal kecombrang sejak 2018.

 

Ketua Boen Hian Tong, Harjanto Halim mengatakan peringatan semacam ini tidak boleh berhenti pada langkah seremonial saja, tapi juga berlanjut dengan tindakan kontekstual yang bisa membantu orang-orang di sekitar.

Lebih lanjut, untuk mendorong keberanian untuk bersuara bagi prnyintas kekerasan, pihaknya menciptakan forumbernama Estungkara.

"Kita buka forum seperti tadi para korban atau yang mengalami  kekerasan suruh bercerita aja dengan sesama korban, dan mungkin dari satu, dua dari kami juga bisa menjadi fasilitator yang mungkin dosen psikolog, atau dari filsafat untuk membantu memfasilitasi saja," tuturnya.

Baca juga: Mengenang Ita Martadinata, Aktivis HAM 1998 yang Dibunuh Sebelum Bersaksi di PBB

Pihaknya mengaku tidak bisa mencarikan jalan keluar, proses itu kembali kepada masing-masing korban.

Meski begitu, ia meyakini forum untuk bersuara dan saling mendengar itu sangat dibutuhkan sekali.

Sejumlah penyintas menghadiri forum tersebut untuk berbagi pengalaman kelam dengan para anggota dan peserta yang hadir.

Perwakilan Gerakan Pria Peduli Perempuan dan Anak (Garpu Perak) Jateng dan LRC KJHAM juga turut mengapresiasi kegiatan itu dan siap untuk mengulurkan tangan bagi korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dusun di 2 Kecamatan Pinggiran Rawa Pening Banjir, Aktivitas Warga Terganggu

Dusun di 2 Kecamatan Pinggiran Rawa Pening Banjir, Aktivitas Warga Terganggu

Regional
Kunjungi Pegi, Sang Ibu: Jika Tidak Melakukan, Jangan Katakan Iya meski Wajahmu sampai Bonyok

Kunjungi Pegi, Sang Ibu: Jika Tidak Melakukan, Jangan Katakan Iya meski Wajahmu sampai Bonyok

Regional
Jelang Penutupan, 21 Orang Daftar Bakal Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo lewat PDI-P

Jelang Penutupan, 21 Orang Daftar Bakal Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo lewat PDI-P

Regional
Pemancing Asal Sekotong yang Tenggelam Ditemukan Meninggal

Pemancing Asal Sekotong yang Tenggelam Ditemukan Meninggal

Regional
Tawuran Pelajar SMP Antarkabupaten Purbalingga-Banyumas Dicegah, Sajam Diamankan

Tawuran Pelajar SMP Antarkabupaten Purbalingga-Banyumas Dicegah, Sajam Diamankan

Regional
Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Masuk Rumah Warga, Bersembunyi di Tumpukan Kayu

Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Masuk Rumah Warga, Bersembunyi di Tumpukan Kayu

Regional
Remas Payudara Guru, Kepala SD di NTT Dilaporkan ke Polisi

Remas Payudara Guru, Kepala SD di NTT Dilaporkan ke Polisi

Regional
Putus Cinta dan Gagal Nikah, Pria di Kampar Akhiri Hidupnya

Putus Cinta dan Gagal Nikah, Pria di Kampar Akhiri Hidupnya

Regional
Kader Gerindra Banyumas Rachmat Imanda Pastikan Daftar Bakal Calon Bupati

Kader Gerindra Banyumas Rachmat Imanda Pastikan Daftar Bakal Calon Bupati

Regional
Perjuangan Anggota Bawaslu Manokwari Selatan, Jalan Kaki 18 Km dari Distrik Terpencil karena Longsor

Perjuangan Anggota Bawaslu Manokwari Selatan, Jalan Kaki 18 Km dari Distrik Terpencil karena Longsor

Regional
Zet Tadung Allo Jabat Kepala Kejaksaan Tinggi NTT

Zet Tadung Allo Jabat Kepala Kejaksaan Tinggi NTT

Regional
Kisah Bripda Lince Huby, Perempuan Papua yang Wujudkan Cita-cita Jadi Polwan

Kisah Bripda Lince Huby, Perempuan Papua yang Wujudkan Cita-cita Jadi Polwan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com