AMBON, KOMPAS.com- Satu orang tewas dan tiga lainnya, termasuk anggota TNI terluka saat kebakaran hebat melanda kawasan Belakang Kota, Kelurahan Uritetu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, Senin malam (15/5/2023).
Korban tewas diketahui bernama Sri Umar (21), seorang mahasiswi asal Kabupaten Seram Bagian Barat.
Saat kebakaran terjadi, korban yang merupakan karyawan toko perabotan rumah tangga ini terkunci di dalam toko.
Baca juga: Api dari Mobil Picu Kebakaran Hebat di Ambon, Ruko dan Belasan Rumah Ludes
“Korban hanya satu, seorang wanita, dia penjaga toko,” kata Wakil Kepala Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Pol Hery Budianto kepada wartawan di lokasi kebakaran, Selasa (16/5/2023).
Adapun tiga korban terluka yakni Salmon Sihailatua (35), Trisman Pattiselano (41) dan Serda Nur Sigit Yusuf, seorang Anggota Denkav Kodam Pattimura Ambon.
Saat kebakaran terjadi, ketiga korban berada di dalam mobil Sigra. Mobil tersebut terbakar saat melintas di kawasan tersebut.
Baca juga: Polisi di Ambon Amankan Buruh dan ABK Saat Menggagalkan Penyelundupan Kanguru Papua
Kebakaran mobil itu memicu terjadinya kebakaran hebat di kawasan tersebut.
Menurut Hery ketiga korban yang mengalami luka bakar saat ini masih menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit di Kota Ambon.
Untuk korban Salmon Sihailatua saat ini menjalani perawatan di RS Bhakti Rahayu Ambon, Trisman dirawat di RS Alfatah dan Nur Sigit menjalani perawatan di RST dr Latumeten Ambon.
“Korban luka-luka juga ada tiga orang dan saat ini mereka sednag ditangani di rumah sakit,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran menghanguskan sejumlah ruko dan rumah di Ambon, Senin (15/5/2023) malam.
Kebakaran dipicu oleh terbakarnya sebuah mobil Sigra berwarna merah yang saat itu sedang melintas di Jalan Pala kawasan Belakang Kota.
Polisi belum dapat memastikan mengenai penyebab terbakarnya mobil, sebab hingga saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan.
“Soal penyebab masih dalam penyelidikan, memang kejadian awal itu karena kebakaran mobil itu. Jadi kita masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi, bagaimana kronologi dan penyebab kejadiannya,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.