KOMPAS.com – Kapal pengangkut 120 ton bahan bakar minyak (BBM) jenis solar tenggelam saat bersandar di perairan Sei Menggaris, Nunukan, Kalimantan Utara.
Diketahui, Kapal Landing Craft Tank (LCT) itu berwarna biru dengan tulisan lambung ‘Nilam Hajrah Bersaudara 3’.
Kapal tersebut karam di pangkalan 3 PT Nunukan Jaya Lestari (NJL) pada Kamis (20/4/2023) sekitar pukul 03.45 Wita.
Kasat Polairud Polres Nunukan, Iptu Mario Pangihutan Sirait mengatakan, kapal berjenis Self Propelled Oil Barge (SPOB) bermuatan BBM jenis solar itu merupakan milik PT Buana Olim Sejahtera, Samarinda.
Kapal LCT itu bersandar di Pangkalan 3 PT NJL, Sei Menggaris sejak Rabu (19/4/2023).
Namun pada Kamis dini hari, kapal pengangkut solar itu karam.
"Jadi dini hari tadi, seorang ABK (anak buah kapal) melihat kapal itu miring. Sehingga ABK coba membangunkan kapten dan ABK lainnya agar menghidupkan mesin dengan maksud untuk memindahkan LCT," kata Mario dikutip dari Tribunkalteng.com.
Namun aksi kapten kapal terlambat, karena arus air yang deras telah masuk ke buritan kapal sehingga perlahan tenggelam.
Mario menuturkan Kapal LCT bermuatan BBM jenis solar itu tenggelam secara menyeluruh pada pukul 06.20 Wita.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Namun kerugian materiil akibat tenggelamnya Kapal LCT ditaksir mencapai Rp 5 miliar.
"Kami terima laporan dari Polsubsektor pukul 08.45 WITA. Kami sudah koordinasi juga kepada KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan)," ucap dia.
Polairud bersama Reskrim Polres Nunukan masih mendalami penyebab tenggelamnya kapal bermuatan BBM tersebut.
"Kami duga kuat itu karena ada bagian kapal yang bocor. Sehingga air masuk. Tapi masih selidiki untuk penyebab pastinya. Untuk surat-surat kapal juga masih kami cek," ujar dia.
Mario menyampaikan, bahwa BBM jenis solar sebanyak 120 ton tersebut dibawa dari Samarinda untuk kebutuhan PT NJL di Sei Menggaris.