Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Kendaraan di GT Kalikangkung Semarang Mengular, Puncak Arus Mudik Diprediksi Sore ini

Kompas.com - 19/04/2023, 18:20 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Antrean kendaraan mulai memanjang di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). 

Antrean tersebut membuat beberapa pemudik terpaksa mematikan mesin karena bahan bakar bensin kendaraan menipis. 

Sejumlah pemudik juga memanfaatkan antrean di GT Kalikangkung untuk buang air kecil.

Infomasi yang diterima Kompas.com, kepadatan di GT Kalikangkung mulai pukul 14.00 WIB. 

Baca juga: Terjadi Lonjakan Kendaraan di Tol Kalikangkung, One Way Diperpanjang hingga Tol Bawen Sore Ini

Dirlantas Polda Jateng Kombes Agus Suryo Nugroho mengatakan, kepadatan di GT Kalikangkung belum bisa dikategorikan sebagai kemacetan. 

"Ini masih kategori padat," kata Agus, saat ditemui di GT Kalikangkung, Rabu (19/4/2023). 

Untuk mengatasi kepadatan lalulintas yang dari arah Jakarta menuju Kalikangkung, petugas sudah memanfaatkan Exit Tol Weleri untuk lokasi buangan. 

"Saat ini sudah dibuang ke Weleri," ujar dia. 

Berdasarkan hitungannya, sore ini akan menjadi puncak arus mudik dari arah Jakarta menuju Jateng.

Sampai saat ini, jumlah kendaraan yang masuk GT Kalikangkung juga meningkat. 

"Cukup tinggi di GT Kalikangkung di atas 3.200 kendaraan per jam. Dimungkinkan sore ini puncak arus mudik," ungkap Agus.

Baca juga: Arus Kendaraan Naik 300 Persen, Puluhan Ribu Pemudik Berjubel di Tol Kalikangkung Semarang

Dia menambahkan, one way lokal juga mulai diberlakukan dari GT Kalikangkung hingga exit Tol Bawen. 

"Kita berlakukan one way," ujar dia.

Dia mengatakan, one way lokal Kalikangkung-Bawen mulai diberlakukan sejak pukul 16.30 WIB. Saat ini sudah terjadi lonjakan kendaraan cukup tinggi. 

"Sejak pukul 14.00 WIB sudah mulai padat," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com