Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamit ke Jakarta, Wanita Asal NTT Malah Bekerja di Malaysia lalu Meninggal

Kompas.com - 18/04/2023, 18:59 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Rita Leo (32) wanita asal Kampung Osiloa, Desa Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia di Malaysia.

Di negeri Jiran, Rita bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) jalur tak resmi alias ilegal.

"Rita Leo meninggal pada 13 April 2023 lalu. Jenazah tiba di Kupang, Senin, 17 April 2023, tadi malam," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran (BP3MI) NTT Lukas Doni Pura, kepada Kompas.com, Selasa (18/3/2023).

Baca juga: Pengakuan PMI yang Dideportasi dari Malaysia, Nekat Kerja Ilegal karena Urus Paspor Ribet

Lukas menjelaskan, awalnya Rita berpamitan ke keluarganya untuk ke Jakarta. Namun, bukannya ke Jakarta, Rita milih menjadi pekerja ilegal di Malaysia.

Rita bekerja di perusahaan Global Jutamas dengan alamat kantor No.24 Jalan Tapang Sungai Antu 96000 Sibu, Sarawak, Malaysia.

Setelah enam bulan kemudian, keluarga menerima kabar Rita telah meninggal dunia pada Kamis, 13 April 2023.

Lukas menyebut, setelah meninggal, jenazah Rita Leo dibawa dengan pesawat Lion Air kemudian dijemput oleh petugas BP3MI NTT dan perwakilan keluarganya.

Setelah tiba di kargo Bandara El Tari, Jenazah Rita langsung dipindahkan ke dalam mobil jenazah untuk didoakan dan setelah itu langsung dibawa ke kampungnya.

Sementara penyebab kematian Rita tidak diketahui dengan pasti karena pihak keluarga menolak autopsi.

Baca juga: Meninggal di Malaysia, Jenazah PMI Ilegal Asal Flores Timur Tiba di Kampung Halaman

Terkait kejadian itu, Lukas mengimbau masyarakat yang hendak bekerja di luar negeri agar melalui prosedur yang benar.

Karena kata dia, jika bekerja secara ilegal, maka tidak ada jaminan asuransi saat meninggal dunia seperti yang dialami Rita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com