Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu dan Anak di Balikpapan Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Diduga Minum Racun

Kompas.com - 16/04/2023, 09:06 WIB
Ahmad Riyadi,
Khairina

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Geger. Para penghuni kos di kawasan MT Haryono, RT 40 Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan dikejutkan dengan temuan ibu dan anak yang tewas di dalam kamar kos pada Sabtu (15/4/2023) sekitar pukul 14.00 Wita.

Korban berinisial AM (36) dan putrinya berinisial PI (7) ditemukan tak bernyawa di kamar nomor 212 itu. Sang ibu ditemukan tergeletak di lantai dan anaknya ditemukan membusuk di kasur.

Informasi yang dihimpun, saat itu penghuni kos mengeluhkan bau menyengat dari kamar korban.

Pengelola kos pun memanggil AM untuk bertemu dan menjelaskan perihal bau menyengat itu.

Baca juga: Polda Sumut Pastikan Bripka AS Tewas karena Minum Sianida, Bukan Dibunuh atau Dipaksa Minum Racun

 

Melalui pesan WhatsApp, AM pun menjawab panggilan dari pengelola kos untuk bertemu sekira pukul 08.45 Wita.

"Pas ditanya sama pengelola kos ada bau busuk, korban (AM) enggak mau jawab. Terus ditanya anaknya mana, dijawab katanya ada di kamar," tuturnya.

Setelah bertemu, korban pun kembali ke kamar kosnya.

Hingga akhirnya pada pukul 14.00 Wita, pengelola kos kembali mengeluhkan bau tak sedap tersebut. Namun saat pintu kamar digedor, tidak ada yang merespon. Pengelola kos meminta bantuan penghuni kamar lain untuk mendobrak pintu.

"Pas dibuka pintunya itu ibunya ditemukan tergeletak di lantai dalam keadaan meninggal dunia. Padahal baru saja ketemu dengan pengelola kos. Kemudian di kasur ditemukan anaknya meninggal dalam kondisi membusuk, diduga sudah beberapa hari itu," kata Kanit Reskrim Polsek Balikpapan Selatan, Iptu Hendri Saragih.

Baca juga: Oknum Polisi di Samosir Tewas Minum Racun Sianida Usai Gelapkan Pajak Rp 2,5 Miliar

Melihat kedua mayat tersebut, pengelola kos langsung melapor ke polisi. Tak berselang lama petugas pun datang dan langsung melakukan pemeriksaan di TKP.

Dari pemeriksaan awal, diduga korban bunuh diri dengan cara meminum cairan. 

"Diduga sih seperti itu (bunuh diri), karena di dekatnya ada cairan yang diduga habis diminumnya. Kemudian ada juga air di botol yang diduga berisi cairan itu juga," ungkapnya.

Ditanya terkait penyebab kematian anak korban yang telah membusuk, Hendri mengatakan bahwa hal ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

Namun diduga korban AM meminumkan cairan serupa kepada anaknya sekira beberapa hari lalu. 

"Dilihat dari cairannya sih sepertinya diminumkan dulu ke anaknya, baru setelah itu korban yang minum," bebernya.

Meski begitu saat ini petugas masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kedua korban masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Masih dalam penyelidikan. Keluarganya ada di Kampung Baru, masih menunggu lebih lanjut dulu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Regional
Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Regional
Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com