Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Jukung Pengangkut 40 Ton Beras Terbakar di Sungai Musi

Kompas.com - 13/04/2023, 19:23 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Satu kapal jukung merek Kayu Pelita Berkah bermuatan 40 ton beras beras terbakar di perairan Sungai Musi, tepatnya di Kelurahan 14 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) II Palembang, Sumatera Selatan, lantaran diduga mengalami kerusakan mesin.

Tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut. Hanya saja, 40 ton beras yang berada di dalam kapal hangus terbakar sehingga tidak bisa lagi dikonsumsi.

Kanit Gakkum Satpolirud Polrestabes Palembang Iptu Cepi Aminuddin mengatakan, kejadian itu bermula saat kapal kayu yang bermuatan 40 ton beras itu berangkat dari Desa Karang Agung, Kabupaten Banyuasin menuju ke Palembang.

Baca juga: Kapal Terbakar di Pantai Ampenan adalah MT Kristin, Angkut BBM Pertalite

Namun, saat ditengah perjalanan bagian bawah mesin kapal mendadak mengalami konsleting listrik hingga menyebabkan kapal terbakar.

“Satu orang ABK yang mengetahui mesin terbakar langsung melompat ke sungai dan berenang ke tepian. Sementara, serang (pengemudi) kapal tetap berada di atas,” kata Cepi, Kamis (13/4/2023).

Cepi menjelaskan, petugas Patroli Polairud yang mendapatkan kapal terbakar langsung menuju ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Empat orang awak kapal termasuk serang berhasil diselamatkan tanpa mengalami luka-luka.

“Total ada lima orang termasuk ABK yang melompat ke sungai. ABK ini sudah ditemukan ditolong warga dalam keadaan selamat. Untuk beras yang dibawa kapal semuanya sudah hangus,” ujarnya.

Baca juga: Sungai Musi Makin Keruh karena Banjir, PDAM Kurangi Produksi Air Bersih di Palembang

Saat ini, bangkai kapal bersama ABK dan serang dibawa ke Mako Polairud untuk dimintai keterangan terkait penyebab kebakaran tersebut.

“Untuk dugaan sementara kebakaran karena korsleting listrik, namun akan kami kembangkan lagi,” jelasnya.

 

Sementara itu, Dodi (34) salah satu ABK kapal mengaku, ia semula melihat percikan api dari ruang mesin bagian bawah. Melihat hal tersebut, Dodi kemudian langsung memberitahukan kepada serang kapal.

“Kami sempat padamkan dengan alat seadanya, tetapi api semakin membesar,” kata Dodi.

Dodi bersama rekannya kemudian naik ke atas geladak untuk meminta pertolongan kepada warga sekitar.

 

Baca juga: Kesal HP Curian Tak Bisa Dipakai, Pelaku Jambret Buang Iphone ke Sungai Musi

Sementara, Ediyanto (38) serang kapal tetap memegang kemudi agar tak hilang kendali.

Beberapa saat kemudian, kapal petugas Polairud pun datang melakukan evakuasi.

“Kami juga tidak tahu penyebab api muncul, peristiwanya terjadi begitu cepat,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapal Logistik dari Malaysia Tenggelam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Tenggelam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com