Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, Keluarga Sebut Theresia Punya Ekonomi Mapan

Kompas.com - 12/04/2023, 05:49 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Pihak keluarga tidak menyangka, Theresia Dewi (49) dan Okta Ali Abrianto (33), menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang bernama Slamet Tohari alias Mbah Slamet (47) di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Theresia dan Okta adalah pasangan ibu dan anak asal Dusun Cawang, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Kakak Theresia, Budi Irianto (58) meyakini bahwa ada orang lain yang mempengaruhi adiknya sehingga nekat berurusan dengan Mbah Slamet. Sebab, secara ekonomi, Theresia tergolong mampu.

Baca juga: 3 Jenazah Korban Dukun Mbah Slamet Asal Magelang dan Palembang Dipulangkan

"Motifnya semua uang, ekonomi, kalau adik saya ekonominya cukup dan mapan, saya pikir karena ada pengaruh orang lain atau kenalannya,sehingga sampai terseret seperti itu," ungkap Budi, ditemui usai pemakaman jenazah Theresia dan Okta di TPU Giriloyo Magelang, Selasa (11/4/2023).

Budi melanjutkan, terakhir komunikasi dengan adik dan keponakannya itu pada 21 November 2021 sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, mereka hanya mengatakan sedang berada di Banyumas tanpa menjelaskan maksud dan tujuannya.

Padahal, menurut Budi, Theresia tipe orang yang terbuka dengannya.

"Adik saya itu orangnya terbuka, cuma satu hal itu kok enggak cerita. Kalau ekonomi, adik saya itu cukup," tandas Budi.

Kakak kandung Theresia yang lain, Yusuf Edi menyatakan, Theresia memiliki uang hingga Rp 360 juta dan mobil baru Honda Mobilio sebelum dinyatakan hilang sejak November 2021.

Dia mengetahui hal tersebut dari cerita Vina, istri korban Okta Ali. Mobil Honda Mobilio berwarna silver itu juga yang dipakai Theresia dan Okta untuk pergi pada November 2021.

Baca juga: Pengakuan Kakak Korban Pembunuhan Mbah Slamet, Sempat Terima Missed Call dari Adiknya, lalu Hilang Kontak

Kendati demikian, pihak keluarga tidak mengetahui keberadaan mobil tersebut sampai saat ini. Hanya kunci mobil itu ditemukan di dalam saku celana milik Okta Ali Abrianto saat ditemukan jenazahnya.

"Kata Vina (istri Okta) habis beli mobil terus ke Banjar (Banjarnegara). Saya belum pernah melihat langsung mobil itu, jadi gak mengerti apa itu beli baru, bekas atau sewa," tuturnya.

Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto masuk dalam daftar 8 korban Slamet Tohari (47) alias Mbah Slamet yang berhasil diidentifikasi polisi, Senin (10/4/2023). Jenazah mereka dikubur oleh dukun pengganda uang itu di kebun miliknya diperkirakan sejak akhir 2021 silam.

Total ada 12 korban yang diduga dibunuh Mbah Slamet dengan cara diracun menggunakan potasium sianida. Mbah Slamet memakai modus bisa menggandakan uang milik para korban.

Mbah Slamet kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Banjarnegara. Proses identifikasi terhadap korban lainnya juga masih dilakukan oleh polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com