SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) minta pemerintah segera melakukan relokasi.
Hal itu disebabkan karena Perumahan Dinar Indah menjadi langganan banjir. Terkahir, banjir di perumahan tersebut memakan korban jiwa.
Ketua RW 26 Kelurahan Meteseh, Catur Hariyanto mengatakan, warga Perumahan Dinar Indah sudah lama tak bisa tidur nyenyak ketika terjadi hujan.
Baca juga: Perumahan Dinar Indah Semarang Jadi Langganan Banjir, Pengembang Menghilang sejak Tahun 2017
"Takut terjadi banjir lagi," jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (14/2/2023).
Untuk itu, dia meminta kepada pemerintah Kota Semarang segera melakukan relokasi warga yang bertempat tinggal di perumahan tersebut ke tempat aman.
"Yang diinginkan dari pemerintah kalau jangka panjang bersama warga ingin segera direlokasi," ujarnya.
Menurutnya, pembangunan tanggul sementara di Sungai Pengkol yang dekat dengan permukiman warga tak bisa jadi solusi permanen.
"Kalau hanya pembangunan tanggul dan peninggian masih kurang," imbuhnya.
Dia berharap, pemerintah juga bisa melakukan upaya agar aliran Sungai Pengkol bisa diluruskan. Sehingga, aliran sungai tak langsung mengarah ke permukiman warga.
Baca juga: Diguyur Hujan Berjam-jam, Sungai Pengkol Sempat Meluap ke Jalan Perumahan Dinar Indah Semarang
"Kalau bisa untuk jangka pendeknya itu meluruskan sungai, jadi lebih aman," ucap Catur.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengusulkan pembangunan groundsill di Sungai Mluweh untuk mengurangi besar energi arus sungai.
"Groundsill atau ambang sendiri merupakan bangunan yang didirikan secara melintang di tengah sungai," jelasnya.
Selain bertujuan mengurangi arus sungai, groundsill juga mencegah bagian bawah sungai tidak mengalami penurunan secara berlebihan.
Baca juga: Rusun Disiapkan untuk Warga Dinar Indah yang Langganan Banjir, Wali Kota Semarang: Agar Hidup Tenang
"Kita sudah usulkan ke Pemerintah Provinsi Jateng dan pemerintah pusat," ujarnya.
Menurutnya, Sungai Mluweh merupakan induk Sungai Babon. Jika curah hujan tinggi akan berdampak ke Perumahan Dinar Indah Semarang.
"Karena di Dinar Indah masih tanggul sementara jadi masih ada yang rembes mengakibatkan Dinar Indah menggenang," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.