Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi yang Mengaku Ditipu Pegawai Universitas di Gorontalo Sempat Diberi Baju Wisuda

Kompas.com - 10/02/2023, 10:33 WIB
Rosyid A Azhar ,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Dugaan kasus penipuan dan penggelapan uang yang melibatkan oknum pegawai universitas di Gorontalo dalam proses perkuliahan di Fakultas Hukum menyeret dua orang berinisial BIN dan MB.

Kasus ini dilaporkan oleh AZ seorang anggota polisi yang mengikuti program perkuliahan di perguruan tinggi tersebut.

“Kasus ini berawal dari kerja sama pendidikan antara Universitas Gorontalo dengan Polres Gorontalo Kota pada tahun 2017,” kata Ali Rajab, pengacara korban, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Merasa Ditipu, Seorang Polisi Laporkan Pegawai Perguruan Tinggi di Gorontalo, Dijanjikan Wisuda Asal Mau Bayar

Ali Rajab menjelaskan setelah kesepakatan kerja sama ini, dilakukan kuliah umum yang dibuka oleh Rustam Akili sebagai Pembina Yayasan yang menaungi universitas di Gorontalo tersebut. Perkuliahan pun sempat dilakukan di kampus II, yang berlokasi di Tamalate Kota Gorontalo selama satu semester.

“Perkuliahan hanya berlangsung selama satu semester. Setelah itu mahasiswa hasil kerja sama ini diminta membayar sejumlah uang oleh terlapor. Terlapor juga menjanjikan wisuda pada bulan Juni 2022,” kata Ali Rajab.

Bahkan kedua orang terlapor memberikan baju wisuda (toga) lengkap untuk meyakinkan korban. Terlapor juga meminta korban untuk berfoto dengan toga di studio foto Mufidah Kota Gorontalo. Korban pun sempat mengunggah fotonya yang mengenakan toga di akun Facebook.

Malangnya wisuda yang dijanjikan terlapor ini tidak kunjung ada. Korban pun malu karena sudah mengabarkan ke orang lain bahwa akan diwisuda.

Ali Rajab menduga korban tidak hanya satu orang aja. Pasalnya, mahasiswa hasil kerja sama dengan Polres Gorontalo Kota ini mencapai dua kelas.

“Korban lainnya mungkin malu melapor dan memilih diam,” ujar Ali Rajab.

Menurut Ali Rajab, BIN salah seorang terlapor yang disebut oleh kampus hanya sebagai alumni, menurutnya memiliki peran yang signifikan. Pasalnya, BIN bisa mengeluarkan nilai dan menerima uang dari mahasiswa. Sementara terlapor MB sebelumnya pernah menjadi Dekan Fakultas Hukum Universitas Gorontalo.

Diberitakan sebelumnya, korban dimintai oknum kampus untuk membayar Rp 4 juta hingga mencapai Rp48 juta sebagai biaya mengurus segala kemudahan perkuliahan. Namun janji manis ini tidak pernah ditepati meski sudah lama ditanyakan.

Baca juga: Dua Ekor Perkici Dora Tertangkap Karantina Saat Diselundupkan ke Gorontalo

Kapolresta Gorontalo Kota Kombes Pol Ade Permana melalui Kasat Reskrim Kompol Leonardo Widharta membenarkan laporan tersebut. Leoanardo menjelaskan korban yang anggota Polri hari ini telah melaporkan peristiwa yang dialami pada Senin (6/2/2023). Korban mendatangi SPKT untuk melaporkan penipuan penggelapan yang dialaminya.

“Kepolisian Resor Kota Gorontalo Kota menerima laporan korban dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh oknum pejabat di salah satu kampus ternama,” kata Kompol Leonardo Widharta, Rabu (8/2/2023)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com