Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prostitusi Online di Indramayu, PSK dan Muncikari di Bawah Umur, Pasang Tarif hingga Rp 1,5 Juta

Kompas.com - 24/01/2023, 18:11 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Polisi berhasil mengungkap prostitusi online lewat aplikasi kencan online di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Kasus ini terbongkar dari laporan warga yang resah karena lingkungan mereka dijadikan lokasi prostitusi.

Petugas pun mengamankan tiga tersangka muncikari di kos-kosan di kawasan Kelurahan Kepandean, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.

Tiga orang yang diamankan adalah MFM (16), warga Kabupaten Bogor serta RLJ (22) dan MF (24), warga Jakarta.

Baca juga: Prostitusi di Eks Lokalisasi Tanjung Batu Merah Masih Berlangsung, Pemkot Ambon Segera Ambil Tindakan

Selain tiga muncikari, polisi juga mengamakan tiga PSK yang salah satunyanya masih di bawah umur.

Mereka adalah JY (15), MD (30) dan AA (24). Ketiganya adalah warga Kabupaten Bogor.

Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengatakan muncikari menjual saksi korban melalui aplikasi online.

"Para tersangka memasarkan para saksi korban menggunakan aplikasi kencan," ujar dia didampingi Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Fitran Romajimah saat konferensi pers di Mapolres Indramayu, Selasa (24/1/2023).

Ia menyebut saat menjalankan aksinya, pelaku menjadi operator di aplikasi kencan online untuk mencari pelanggan.

Baca juga: Pembunuhan PSK di Denpasar, Polisi Periksa 3 Saksi Diduga Terlibat Jaringan Prostitusi Online

Ada beberapa akun yang mereka gunakan antara lain menggunakan nickname Sisil, Keysa, Alena dan VanyGlays.

Para muncikari juga memasang status open dengan menggunakan foto perempuan untuk menarik lelaki hidung belang.

"Setelah ada laki-laki pelanggan yang masuk ke akun tersebut, pelaku membalas dan melakukan transaksi tarip PSK yang akan dipilih," ujar dia.

PSK bertarif Rp 300.000 hingga Rp 1,5 juta

Kapolres menyebut tersangka MFM yang berusia 16 tahun mengaku menjadi muncikari sejak September 2022.

Awalnya ia beroperasi di Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Pada November 2022, ia bergabung dengan tersangka MF.

MF sendiri sudah menjalani bisnis prostitusi online sebagai muncikari sejak tahun 2022. sedangkan RLJ mengaku menjadi muncikari sejak November 2022.

Mereka ditangkap pada Sabtu (16/1/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.

Baca juga: Prostitusi di Balik Pembunuhan di Bojongsoang, Pelaku Jajakan Korban ke Pria Hidung Belang

Tarif yang dikenakan para pelaku mulai Rp 300.000 hingga Rp 1,5 juta untuk sekali kencan.

Setelah pelanggan cocok dengan harga, muncikari akan mengirim lokasi tempat prostitusi dan memberi tahu PSK yang sudah dipilih untuk bersiap menerima tamu.

Dari harga Rp 300.000, muncikari akan mendapatkan keuntungan Rp 50.000. Namun jika harga yang disetujui Rp 500.000, muncikari akan mendapatkan Rp 150.000.

Setiap harinya, masing-masing PSK akan melayani antara 2 hingga 5 orang.

"Pelaku dan korban saksi (PSK) datang ke Indramayu sejak tanggal 4 Januari 2023, dan menyewa kamar kos-kosan untuk dijadikan tempat transaksi," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Terbongkar, Ini Modus Mucikari Prostitusi Online di Indramayu, Sehari Layani 5 Tamu, PSK Usia 15

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com