BATAM, KOMPAS.com - Cuaca ekstrem yang terjadi di sekitar Perairan Natuna, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), berdampak pada pasokan Bahan Bakar Minyak di Pulau Midai. Warga di Pulau Midai harus antre untuk mendapatkan BBM jenis Pertalite karena stok terbatas.
Tian (34), warga Pulau Midai, Kabupaten Natuna, mengatakan, sejak memasuki tahun 2023, stok Pertalite di Pulau Midai minim dan sulit didapat.
"Sudah menjadi makanan sehari-hari, memasuki tahun 2023, Partalite sulit didapat di Midai. Bahkan, kami harus rela antre dari pagi hingga malam hari untuk mendapatkan Partalite," kata Tian melalui sambungan telepon, Sabtu (7/1/2023).
Baca juga: Gelombang Tinggi 6 Meter di Perairan Natuna, BMKG Minta Masyarakat Waspada
Tian mengaku, meski sudah antre sejak pagi hingga malam hari, hal itu juga tidak menjamin mendapatkan Partalite.
"Tidak menjamin bisa dapat, meski antre sejak pagi hingga malam hari. Makanya kami juga bingung di sini, kenapa sulit sekali mendapatkan Partalite di Midai," papar Tian.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Stok Telur dan Gula Menipis di Natuna
Hal senada diungkapkan Wasit (29), warga Midai lainnya. Ia mengaku tidak bisa melakukan aktivitas karena tidak kunjung mendapatkan Partalite.
"Apa yang bisa kami lakukan, stok Partalite kerap habis di Midai," kata Wasit.
Dari ratusan kendaraan yang antre, Wasit mengaku tidak semua terlayani. Bahkan hanya sebagian kecil saja yang terlayani Partalite.
"Kalau daerah lain kerap sulit mencari solar, di Midai Partalite kerap habis, bahkan kosong," jelas Wasit.
Wasit berharap ada solusi dari Pemerintah Kabupaten Natuna maupun pihak Pertamina. Sebab, antre untuk mendapat Pertalite menghabiskan waktu banyak.
"Bukan satu atau dua jam antrenya, bahkan sampai seharian dan itu pun belum tentu bisa mendapatkan Partalite karena stoknya sudah habis," kesal Wasit.