Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Pertemuan 2 Kubu Berkonflik di Keraton Solo, Gibran: Saya Enggak Pernah Mengiming-imingi Apa-apa

Kompas.com - 05/01/2023, 20:27 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menegaskan tidak menjanjikan atau mengiming-imingi apapun di balik pertemuan dua kubu yang berkonflik di Keraton Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo.

Diketahui, dua kubu yang berseteru tersebut adalah Lembaga Dewan Adat (LDA) yang diketuai oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari atau yang akrab dipanggil Gusti Moeng dan kubu Sri Susuhunan Pakubuwana (PB) XIII Hangabehi.

"Saya enggak pernah mengiming-imingi apa-apa. Saya kan enggak punya kepentingan ya. Yang kita pengin salah satu ikon di Kota Solo ini bisa kembali terangkatlah," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Kamis (5/1/2023).

Baca juga: Dua Kubu Keraton Solo Berdamai, Sisakan Aduan dan Pelaporan Dugaan Pencurian dan Penganiayaan

Gibran menyampaikan ada 16 titik prioritas pembangunan Kota Solo.

Adapun 16 titik prioritas itu antara lain pembangunan Islamic Center, revitalisasi kebun binatang Jurug, pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed, pembangunan elevated rail simpang tujuh Joglo, revitalisasi Ngarsopuro dan Koridor Gatot Subroto, pembangunan shelter Manahan.

Kemudian revitalisasi Lokananta, revitalisasi Taman Balekambang, revitalisasi sentra IKM mebel Gilingan, revitalisasi Pasar Jongke, revitalisasi Pura Mangkunegaran, pembangunan museum of culture and tecnology, pembangunan PLTSa Putri Cempo, revitalisasi GOR Indoor Manahan, dan penataan kumuh kawasan Semanggi-Mojo.

"Sekarang jadi 16 titik prioritas ya. Di 16 tempat iti tidak ada Keraton Solo. Itu loh tak jelaskan ke Sinuhun, Gusti Ratu, Gusti Moeng dan gusti-gusti lainnya. Kenapa? Ya karena saya tidak diberi kesempatan untuk menyentuh itu loh. Wis itu tok wae (sudah itu saja). Saya nggak pernah ngiming-imingi atau apa ndak. Menjanjikan sesuatu enggak," ungkap Gibran.

Baca juga: 10 Tahun Berkonflik, 2 Kubu Keraton Solo Akhirnya Bertemu

"Tapi kalau saya diberi kesempatan, dikasih perintah langsung dari Sinuhun saya siap gerak. Itu aja se-simple itu. Ya sedih juga kita enggak bisa bangun," sambung putra sulung Presiden Jokowi.

Gibran mengungkap sejak awal menjabat wali kota dirinya sudah punya keinginan untuk merevitalisasi Keraton Solo.

Sebab, keraton merupakan aset terbesar dan kebanggaan warga Solo.

Kendati ada perbaikan, kata Gibran kalau hanya kecil tidak bisa dirasakan banyak orang. Ia ingin revitalisasi keraton menyeluruh.

"Kita ingin master plan, grand design yang besar kayak Mangkunegaran. Kemarin saya kasih contoh Mangkunegaran. Mangkunegaran punya master plan, punya grand design yang sudah dimantapkan makanya muncul Taman Pracima, pendoponya dipercantik, setelah Pracima ada titik-titik lain yang kita sentuh. Itu loh penginnya saya seperti itu," ungkap dia.

"Tapi kalau masalah internal iya karena saya bukan siapa-siapa, saya tidak bisa intervensi. Yang bisa menyelesaikan ya monggo dari keluarga sendiri. Saya kan bukan keluarga, bukan darah biru," tambah Gibran.

Gibran berharap dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini masih ada warga yang berkunjung ke Keraton Solo. Terlebih setelah direvitalisasi tentu akan membuat warga berdatangan melihat kemegahan Keraton Solo.

"Dengan keadaan yang seperti sekarang pun orang itu masih berminat ke museum dan melihat kemegahan keraton. Apalagi nanti kalau sudah direvitalisasi, sudah dipercantik pasti tambah ramai lagi (pengunjungnya)," jelas Gibran.

Lebih jauh Gibran menilai dari hasil pertemuan kemarin kedua kubu yang berseteru saling menerima.

"Kemarin sudah kooperatif sekali dari dua kubu semua sudah melunak dan setuju. Kalau saya kan tidak mau dibilang pilih kasih. Tapi sekali lagi saya siap bekerja sama dengan siapapun. Kalau dikasih kesempatan ya saya akan menjalankan dengan sebaik mungkin. Saya nunggu perintah aja kok. Kene kan tugase diperintah-perintah," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPDB SMA/SMK Jateng 2024/2025 Resmi Dibuka 6 Juni, Berikut Posko Aduan bagi Calon Peserta Didik

PPDB SMA/SMK Jateng 2024/2025 Resmi Dibuka 6 Juni, Berikut Posko Aduan bagi Calon Peserta Didik

Regional
Sakit Hati Hubungan Asmara Tak Direstui, Pria di Kalsel Sebar Foto dan Video Asusila Mantan Kekasih

Sakit Hati Hubungan Asmara Tak Direstui, Pria di Kalsel Sebar Foto dan Video Asusila Mantan Kekasih

Regional
Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Regional
Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Regional
Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Regional
Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Regional
Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Muncikari di Semarang Jadi Tersangka

Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Muncikari di Semarang Jadi Tersangka

Regional
Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Regional
Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

Regional
PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

Regional
Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Regional
Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, kalau Uang Cepat Habis

Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, kalau Uang Cepat Habis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com