Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Buaya di Tempat Penangkaran Mamuju Tengah Terancam Mati Kelaparan

Kompas.com - 22/12/2022, 15:55 WIB
Junaedi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAMUJU TENGAH, KOMPAS.com – Puluhan ekor buaya berukuran panjang 3-5 meter di tempat penangkaran hewan mamalia di Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, terancam mati kelaparan.

Pihak pengelola kesulitan dana untuk membeli pakan dan biaya pemeliharan lainnya setiap hari, yang jumlahnya bisa mencapai belasan juta rupiah perbulan.

Baca juga: Pengelola Sulit Bayar Pakan, Puluhan Buaya di Penangkaran Terancam Dilepas ke Alam

Sementara jumlah buaya yang ditangkap dan diserahkan warga ke pengelola terus bertambah setiap bulannya.

Hingga kini, terdapat 28 ekor buaya raksasa berukuran panjang 3-5 meter yang dipelihara warga secara swadaya di tempat penagkaran di Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Maraknya penangkapan buaya yang dilakukan warga maupun tim dari pemerintah daerah, kemudian diserahkan ke pengelola penangkaran buaya ini, menyebabkan biaya pakan semakin membengkak.

Setiap ekor buaya bisa menghabiskan 5 hingga 6 ekor ayam potong setiap harinya. Total biaya pakan per bulannya mencapai belasan juta rupiah, belum biaya pemeliharaan alainnya.

Pengelola sekaligus pawang buaya di Mamuju Tengah, Rusli mengaku harus merogoh kocek pribadi untuk memenuhi biaya pakan berupa ikan dan ayam potong untuk 28 ekor buaya di tempat penangkaran yang didirikannya secara swadaya, dua tahun lalu.

Tidak adanya perhatian dari pemerintah daerah maupun pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Sulselbar terkait pakan reptil yang di lindungi ini, membuat Rusli kewalahan memelihara buaya di tempat penangkarannya.

Jika dalam waktu dekat tak ada donatur yang bersedia membantu membiayai pemeliharaan buaya-buaya yang ditangkap warga dari berbagai muara sungai di Mateng tersebut, rencananya akan dilepas Rusli kembali ke tempat habitatnya.

“Kemungkinan buaya ini akan kembali dilepas ke tengah habitatnya jika nantinya tidak ada donatur atau pihak yang peduli dengan kelestarian mamalia ini,” jelas Rusli.

Hingga dua tahun penangkaran buaya ini berdiri, pihak pengelola belum pernah sama sekali mendapat perhatian atau bantuan dari pihak pemerintah terkait, yang juga punya tanggung jawab melindungi dan melestarikan berbagai jenis hewan, termasuk hewan langka agar tak segera punah.

Baca juga: Warga di Kupang Tangkap Buaya Muara Sepanjang 4 Meter karena Memangsa Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com