KOMPAS.com - Sebanyak 12 orang tertimbun usai tejadi Tragedi ledakan di lokasi tambang batubara di Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat (9/12/2022).
Berdasar data sementara, enam orang ditemukan tewas dan empat lainnya masih dalam pencarian. Sementara dua orang berhasil selamat dalam insiden itu.
Baca juga: Ledakan di Tambang Sawahlunto Diduga akibat Gas Metana yang Tinggi
"Barusan tim berhasil menemukan empat korban lagi. Semuanya dalam keadaan meninggal dunia," kata Kepala Basarnas Padang Abdul Malik yang dihubungi Kompas.com, Jumat.
Baca juga: Polisi Belum Bisa Pastikan Jumlah Pekerja Tambang Ilegal yang Tertimbun Longsor di Kalbar
Ledakan terjadi pada pukul 08.30 WIB. Saat itu sejumlah pekerja sedang berada di dalam lubang tambang milik sebuah perusahaan swasta itu.
"Benar terjadi ledakan. Saya sudah dapat informasi dari inspektur tambang. Mereka sudah di lokasi," kata Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumbar Herry Martinus yang dihubungi Kompas.com, Jumat.
Herry mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan terkini di lokasi kejadian. Lalu terkait penyebab dan ledakan masih dalam penyelidikan pihak terkait.
"Berapa korban dan penyebab ledakan masih belum diketahui. Saya masih menunggu data dari inspektur tambang di lokasi kejadian," kata Herry.
Seperti diberitakan sebelumnya, para korban yang berhasil dievakuasi segera dibawa ke RSUD Sawahlunto.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Padang Octavianto menduga pemicu ledakan di lokasi tambang itu adalah kadar gas metana yang tinggi.
"Prakiraan awal, ledakan di tambang ini disebabkan oleh tingginya kadar gas metana atau hidrokarbon (CH4)," kata Octavianto.
Octavianto mengatakan, pihakya menerima laporan adanya ledakan itu pada pukul 08.30 Wib.
Lalu, lanjut Octavianto, lokasi ledakan ada di lubang SD C2 (Lori 2) di Kecamatan Talawi.
"Kejadiannya sekitar pukul 08.30 WIB, dan dilaporkan kepada kita mendapatkan informasi pukul 11.00 WIB," katanya.
(Penulis : Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor : David Oliver Purba, Maya Citra Rosa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.