MAGELANG, KOMPAS.com - Kematian keluarga Abas Ashar (58) menyisakan luka mendalam bagi sanak saudaranya. Kakak ipar Abas, Agus Kustiardo (58), mengaku peristiwa ini membuat hatinya hancur.
Terlebih, terduga pelaku adalah anak kedua almarhum Abas.
"Perasaan saya hancur, sekalipun pelakunya adalah anaknya (korban) tapi yang dibunuh adik saya, secara manusiawi lho, saya merasa kehilangan," kata Agus, usai prosesi pemakaman keluarga Abas Ashar di TPU Sasono Loyo, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022) malam.
Baca juga: Sekeluarga yang Tewas Diracun Dimakamkan di 3 Liang Berbeda
Agus adalah kakak kandung Heri Riyani (54), istri Abas Ashari, yang turut jadi korban tewas. Korban lainnya, anak pertama bernama Dea Khairunisa (25).
Ketiganya ditemukan tewas di kamar mandi di dalam rumahnya di Jalan Sudiro, Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada Senin (28/11/2022) sekitar pukul 07.30 WIB.
Dugaan awal oleh pihak Polrestas Magelang, seluruh korban meninggal diduga dibunuh dengan cara diracun.
Agus mengaku semula tidak tahu kalau anak kedua korban, Deo Daffa Syahdilla (22), ikut digelandang oleh polisi usai oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Saya tadi pagi belum tahu, kemudian ada informasi kalau Deo dibawa polisi juga. Kalau aparat bawa seseorang itu berarti sudah ada keyakinan, melalui alat bukti kuat," ungkap Agus.
Agus berujar, pihak keluarga telah menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke Polresta Magelang. Dia berharap proses hukum berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada.
Baca juga: Satu Keluarga di Magelang Tewas Diracun, Pelaku Diduga Anak Kedua
"Peristiwa ini sudah ditangani pihak berwajib, pelakunya ada. Ini masalah pelanggaran hukum, pasalnya apa, aparat yang tahu, kami serahkan ke pihak berwajib," imbuh Agus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.