Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlilit Utang Rp 1,5 Miliar, Urip Susun Skenario Pura-pura Mati, Istri Sempat Mengingatkan tapi Akhirnya Bersekongkol

Kompas.com - 20/11/2022, 05:54 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Urip Saputra (40), pria asal Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terbukti sengaja merekayasa kematiannya atau pura-pura mati dengan tujuan menghindari bayar utang.

Urip yang sebelumnya diperbincangkan karena hidup kembali ternyata memang tidak pernah mengalami kematian seperti klaimnya selama ini.

Kepada polisi, Urip mengaku pura-pura mati karena terlilit utang sebesar Rp 1,5 miliar di tempat kerja.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 20 November 2022: Pagi Cerah Berawan, Siang Hujan Ringan

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan, sandiwara kematian lalu hidup kembali yang dibuat oleh Urip Saputra akhirnya terbongkar.

"Sudah terkonfirmasi bahwa yang bersangkutan tidak pernah mengalami kematian. Tapi pura-pura mati," ucap Iman usai melakukan pemeriksaan terhadap Urip Saputra di Mapolres Bogor, Cibinong, Sabtu (19/11/2022).

Iman menyebut, skenario terungkap setelah Urip dan istrinya menyerahkan diri sehingga polisi langsung melakukan pemeriksaan.

Baca juga: Berpotensi Pidana, Polisi Telusuri Penyebar Video Pria Bogor yang Meninggal lalu Hidup Lagi

Rekayasa kematian itu adalah ide Urip. Tindakan merekayasa kematian merupakan modus untuk menghindari kewajiban membayar utang dari tempatnya bekerja.

Rekayasa kematian yang diinisiasi US itu direncanakan usai pulang dari Semarang. Ia tak langsung pulang ke rumahnya di Bogor.

Tetapi, membuat skenario pura-pura mati dengan matang lalu direalisasikan di Jakarta.

"Mulai awal punya ide tersebut setelah US pulang dari Semarang. Dia menginap terlebih dahulu di Jakarta. Karena memikirkan kewajibannya (bayar utang) itu kemudian terpikirkanlah jalan pendek pura-pura mati," bebernya.

 

Setelah itu, Urip kemudian memesan ambulans hingga peti jenazah untuk mewujudkan ide yang muncul dari pikiran pendeknya itu.

"Dari mulai awal memesan ambulans, kemudian peti jenazah, sampai dengan skenario masuk dan keluar dari peti itu sudah disiapkan oleh US," imbuhnya.

Baca juga: Polisi Buru Penyebar Video Pria di Bogor yang Pura-pura Meninggal Lalu Hidup Kembali

Iman mengungkapkan, sang istri sempat mengingatkan bahwa perbuatan itu akan berdampak menimbulkan kehebohan dan kegaduhan di masyarakat.

Namun karena tak ada pilihan lain, istrinya justru akhirnya ikut bersekongkol dengan Urip.

"(Istri sekongkol) iya istrinya terpaksa ikut. Dan sempat mengingatkan (US)," ujar Iman.

Baca juga: Pria di Bogor yang Pura-pura Mati lalu Hidup Kembali Ternyata Punya Utang Rp 1,5 Miliar

Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang laki-laki di Bogor, Jawa Barat, yang sudah meninggal hidup kembali.Tangkapan layar Instagram Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang laki-laki di Bogor, Jawa Barat, yang sudah meninggal hidup kembali.

Keduanya pun membuat skenario berikutnya yaitu bagaimana bisa keluar dari peti jenazah agar tak terlihat warga sekitar.

Menurut Iman, mereka akan berencana keluar dari peti saat kondisi rumah sudah sepi. US pun sudah menyiapkan identitas baru supaya sudah dianggap meninggal. Tapi, rencana itu berakhir berantakan.

"Jadi ini skenario yang disiapkan oleh yang bersangkutan. Setelah rumahnya sepi, nanti dia keluar dari peti jenazah tersebut, dan menghilang karena dianggap sudah meninggal. Nah nanti hidup lagi dengan identitas yang lain," ungkapnya.

Baca juga: Pria yang Hidup Kembali di Bogor Ajak Istri Menyerahkan Diri ke Polisi

Iman mengatakan, ide pura-pura mati itu bukan terinspirasi dari kejadian-kejadian yang lain. Urip terbesit untuk mengambil langkah tersebut.

Hingga kini, pihaknya belum bisa menetapkan tersangka dalam kasus rekayasa kematian tersebut. Begitu pula pasal yang akan menjeratnya. Iman menyebut, proses pemeriksaan masih terus berlanjut untuk menentukan fakta hukum.

"Nanti proses penyidikan itu seperti puzzle. Kita kumpulkan alat buktinya, fakta hukumnya seperti apa. Nanti baru terkontruksikan di dalam delik. Itu pun penegakan hukum itu ada yang disebut kepastian hukum, ada yang disebut rasa keadilan, ada yang disebut azas kemanfaatan hukum itu sendiri," bebernya.

Polisi saat ini memeriksa saksi-saksi lain secara intensif untuk mendalami lebih lanjut kasus rekayasa kematian tersebut. Beberapa saksi itu mulai dari pengemudi ambulans, kernet, lalu penyediapeti jenazah.

Kemudian, tenaga kesehatan yang memeriksa pertama kali. Termasuk juga tetangganya yang pada saat peti itu datang ikut membantu menurunkan.

"Dan yang melihat pertama kali US masih dalam keadaan bernapas. Itu kami periksa sampai pemeriksaan kejiwaan itu juga rencana akan diperiksa," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com