Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Soepardjo, Inspektur Upacara Hari Pahlawan di Salatiga yang Berusia Nyaris 1 Abad

Kompas.com - 11/11/2022, 15:10 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Seorang lelaki tua mengawasi lima orang yang sedang memotong kertas. Sesekali dia mengecek ukuran-ukuran kertas agar sesuai dengan pesanan.

Lelaki tua itu bernama Soepardjo, usianya 97 tahun. Dia adalah ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Salatiga, yang memiliki 199 anggota. Meski begitu, masih terlihat kegagahan dan ketegasan di wajahnya.

Pada upacara peringatan Hari Pahlawan di Lapangan Pemkot Salatiga Kamis (10/11/2022), Soepardjo menjadi Inspektur Upacara. "Terus terang saya bangga, karena diajak dan menjadi petugas upacara bersama pejabat-pejabat di Salatiga," jelasnya, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Kisah Leginem, Veteran Wanita yang Menghabiskan Masa Remajanya sebagai Perawat Saat Konfrontasi RI-Malaysia

Menurut Soepardjo, dengan menjadi Inspektur Upacara, dirinya bisa menularkan semangat nasionalisme kepada generasi penerus.

"Termasuk juga kepada para pejabat tersebut, jangan lupa bahwa amanah itu tugas yang menjadi tanggung jawab, harus dilaksanakan sebaiknya," ungkapnya.

Dia mengaku, berdiri selama satu jam saat upacara juga menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya yang berusia hampir satu abad. "Tapi alhamdulillah, semua lancar. Saya tidak merasa kesemutan, pegel, atau capek, tapi malah bersemangat," kata Soepardjo.

Soepardjo yang kelahiran 1 Agustus 1926, mengatakan dirinya awal menjadi tentara bergabung di Batalyon 1 Divisi 4 Resimen 23.

"Jadi itu laskar-laskar yang ada digabung menjadi satu, dan selanjutnya menjadi tentara. Saat itu Danyon bernama Soegiyono Gajah," terangnya.

Dia mengenang beberapa pertempuran yang berkesan bagi dirinya. Pada 1947, Soepardjo dan rekannya menghadapi pasukan Gurkha Belanda. "Kami membentengi agar mereka tidak masuk ke Salatiga, pertempuran terjadi di Banyubiru, Tuntang, dan sekitar rawa-rawa itu," kata Soepardjo.

Baca juga: Bertemu Bobby Nasution, Veteran Minta Kantor LVRI yang Rusak Direnovasi

Selain itu, lanjutnya, dia dan rekan-rekannya di antaranya Min Kawat, Slamet Teguh, Sirol, dan Suradi, adalah tipikal pencari pertempuran.

"Jadi kalau ada suara ledakan, kami malah mendekat. Modalnya itu hanya dua granat dan senjata pistol, tapi tidak pernah digunakan. Sayang soalnya pelurunya cuma sedikit," paparnya.

"Tapi untungnya, selama pertempuran itu kami tidak ada yang kena peluru. Hanya lewat di kanan, kiri, tapi tidak ada yang kena," kata Soepardjo.

Baca juga: Peringati HUT Ke-77 RI, Bupati Blora Berkunjung ke Rumah Veteran dan Purnawirawan

Soepardjo mengungkapkan dirinya pensiun dini dari tentara dan selanjutnya membuka usaha pemotongan kertas.

"Usaha ini sudah lama, dulu jadi supplier juga untuk surat kabar, tapi sekarang untuk buku, sesuai pesanan. Sekarang ada lima karyawan, dulu sampai 17 orang," kata dia.

Dia berpesan kepada generasi muda untuk selalu belajar dan bersemangat. "Bagaimana pun, kami yang tua-tua ini akan digantikan yang muda. Sehingga kaum muda harus belajar dalam segala bidang, tapi jangan lupakan nasionalisme demi Indonesia," kata Soepardjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com