BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Kebutuhan laboratorium forensik narkotika di Indonesia memang sangat penting.
Saat ini di Indonesia hanya memiliki 3 laboratorium forensik narkotika, yakni di Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan DKI Jakarta.
Namun kali ini di Samarinda telah dibangun dan diresmikan Laboratorium Narkotika Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI). Sehingga total laboratorium narkotika di Indonesia bertambah menjadi empat.
Baca juga: Kabupaten Magelang Punya Laboratorium BSL-2 Senilai Rp 10,7 miliar
Lokasi laboratorium narkotika tersebut berada satu kompleks dengan Balai Rehab BNN di Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara.
Terkait peresmian tersebut, Kepala BNN RI Komjen Pol Petrik Reinhard Golose mengatakan, laboratorium tersebut dibangun untuk meng-cover wilayah Kalimantan. Melalui laboratorium tersebut, banyak pemeriksaan narkotika yang dapat dilakukan secara terpusat untuk wilayah Kaltim.
"Bukan cuma urin, di lab kita juga bisa melakukan pemeriksaan rambut, banyak untuk prekusornya, bahan narkotika kita periksa di laboratorium," tutur Golose di hadapan awak media pada Rabu (9/11/2022).
Baca juga: Dibebani Biaya Uji Laboratorium, Harga Sapi di Pangkalpinang Naik Rp 4 Juta Per Ekor
Labaratoium narkotika ini, selain akan meng-cover wilayah Kalimantan juga ditujukan untuk mendeteksi dini terkait narkotika jenis baru.
Apalagi saat ini di dunia terdapat sekitar 1.127 jenis narkotika dan di Indonesia terdeteksi ada 91 jenis.
Disampaikan Golose, laboratorium ini nantinya juga akan bekerja sama dengan Universitas Mulawarman (Unmul).
“Diharapkan keberadaan laboratorium ini bisa melindungi masyarakat Kalimantan Timur yang terpapar narkotika,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.