Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Iwan Boedi Sengaja Kirim Surat Berbeda kepada Jokowi dan Panglima TNI, Ternyata Ini Alasannya

Kompas.com - 03/11/2022, 17:52 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Anak pertama Iwan Boedi, Theresia Alfita Saraswati sengaja mengirimkan surat berbeda kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI Andika Perkasa.

"Untuk Panglima TNI ada surat sendiri," jelasnya di Gereja Santo Iganius Loyola Banjardowo Genuk, Kota Semarang, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Soal Pembunuhan Iwan Boedi, Pastor Keuskupan Agung Semarang Tegaskan Akan Berdiri di Samping Keluarga Almarhum

Pengacara keluarga Iwan Boedi, Yunantyo Adi Setyawan menambahkan, surat untuk Panglima TNI waktunya belum ditentukan kapan akan dikirim.

"Untuk panglima belum tahu namun secepatnya," ujarnya.

Dia menjelaskan, surat untuk Panglima TNI Andika Perkasa sengaja dipisah karena keluarga mempunyai pesan khusus untuk panglima.

"Alasannya dibuat terpisah, ada surat kasus khusus," ungkapnya.

Baca juga: Anak Iwan Boedi Kirim Surat ke Istana Negara, Berharap Jokowi Beri Perhatian soal Kasus Pembunuhan Ayahnya

Menurutnya, penanganan kasus pembunuhan Iwan Boedi memerlukan peran panglima karena ada dugaan anggota TNI yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Panglima sendiri yang menyatakan kepada pers kalau ada anggotanya yang diperiksa terkait meninggalnya Iwan Boedi," paparnya.

Untuk itu, keluarga Iwan Boedi memerlukan atensi khusus dari Panglima TNI agar proses hukum di lapangan bisa berjalan dengan baik.

"Ini kami memerlukan atensi khusus supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan di bawah-bawahnya," kata Yunantyo.

Selain atensi, keluarga Iwan Boedi meminta ketegasan panglima soal kasus Iwan Boedi jika memang ada anggota TNI yang dinyatakan sebagai terduga.

"Kita perlu ketegasan dari panglima,"paparnya.

Menurutnya, tanpa adanya atensi dan ketegaran dari panglima, pengungkapan kasus pembunuhan Iwan Boedi bakal sulit berjalan dan terungkap.

"Tanpa ada atensi dari panglima sementara ini kami meyakini ini sulit berjalan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com