Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengikuti Tradisi Pekande-kandea, Ratusan Tamu Disuapi oleh Wanita Muda dan Menikmati Aneka Makanan Khas Buton

Kompas.com - 18/10/2022, 21:22 WIB
Defriatno Neke,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com – Ratusan warga kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mengikuti tradisi Pekande-kandea Haroana yang digelar pemerintah Kota Baubau di Baruga Benteng Keraton Buton.

Tradisi pekande-kandea ini merupakan tradisi asli budaya buton berupa pesta adat makan bersama yang bertujuan untuk menyambut para tamu yang datang.

Namun kali ini, Pemerintah Kota Baubau menggelar tradisi Pekande-kandea untuk menjamu tamu dalam perayaan Hai=ri Jadi Kota Baubau yang ke-481.

Baca juga: Mengintip Tradisi Asrah Batin Grobogan, Saat Warga Dua Desa Dilarang Saling Mencintai

“Acara pekande-kandea ini menjadi acara syukuran Haroana Baubau semoga ditahun-tahun yang akan datang akan mendapatkan kedamaian, kenyamanan sebagaimana baiknya di tahun-tahun sebelumnya,” kata Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, Selasa (18/10/2022).

Dalam tradisi tersebut, sekitar 250 talang atau mampan besar yang berisikan aneka macam masakan disajikan dalam baruga.

Para perempuan muda yang mengenakan pakaian adat Buton duduk di belakang setiap talang yang akan dijamu untuk para tamu.

Satu per satu para pejabat dan juga warga yang kenakan pakaian adat Buton masuk dalam baruga, dan duduk depan talang yang dijaga oleh perempuan muda.

Dengan penuh telaten dan penuh kesabaran, para wanita muda ini kemudian mengambilkan piring dan makanan kemudian menyuap para tamu yang duduk.

Setelah itu para tamu kemudian menyantap makanan tersebut dengan sendirinya. Makanan yang tersaji mulai dari makanan hingga aneka macam kue khas buton.

Baca juga: Keunikan Tradisi Walima dalam Peringatan Maulid Nabi di Gorontalo

“Sebenarnya ini cara ritual budaya yang sudah dilakukan turun temurun sebagai pembukanya disuapin,” ujar Monianse.

Usai menyantap makanan, para tamu kemudian memberikan uang tip kepada para wanita muda tadi sebagai ucapan terima kasih.

"Saya baru kali ini hadiri tradisi ini, dan saya lihat banyak sekali aneka macam makanan khas daerah sini disajikan. Tadi sempat disuap, ini seperti mencari juga ajang perjodohan," ucap seorang warga, Nurliyanti.

Baca juga: Anjala Ombong, Tradisi Tahunan Masyarakat di Kepulauan Selayar

Menurut Nurliyanti, tradisi pekande-kandea ini perlu dijaga dan perlu dilestarikan karena tradisi ini juga memberi pelajaran bagi anak muda untuk menjamu setiap tamu yang datang.

Tradisi ini telah dilakukan sejak zaman Kesultanan Buton dan masih dilestarikan hingga saat ini di tatanan masyarakat dan pemerintahan kota Baubau.

Tradisi pekande-kandea di Kota Baubau tahun ini tidak saja dihadiri para instansi daerah dan juga masyarakat, namun tradisi ini juga dihadiri dari pejabat luar daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com