Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pelajar Soraki Anggota Polisi saat Operasi Zebra, Polres Blora Beri Penjelasan

Kompas.com - 12/10/2022, 20:38 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Sejumlah video yang memperlihatkan anggota satlantas Polres Blora sedang melakukan Operasi Zebra Candi viral di media sosial baru-baru ini.

Dalam video tersebut, tampak anggota polisi yang sedang melintasi anak-anak sekolah, kemudian direkam oleh seorang siswa

Selain itu, terlihat juga anggota polantas yang hendak menuju mini market tapi dianggap oleh para pelajar sekolah sedang melakukan razia ke siswa-siswi sekolah. Hal itu kemudian direkam dan disoraki oleh para siswa.

Baca juga: Kredit Fiktif, 7 Tersangka Anggaran BPRS Bangka Belitung Ditahan Polisi

Viralnya video yang beredar di media sosial, kemudian ditanggapi langsung oleh kepala satuan lalu lintas (Kasatlantas) Polres Blora, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Noach Hendrik Daud.

Saat ditemui wartawan di kantornya pada Rabu (12/10/2022), Noach membenarkan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (11/10/2022) di Kecamatan Randublatung.

"Kenapa pilih Randublatung. Karena dari data-data kami, Randublatung itu daerah yang paling banyak terjadi laka lantas. Laka lantas rata-rata dimulai dari pelanggaran lalu lintas," ucap dia.

Setelah menonton video viral yang terjadi, dirinya kemudian meminta penjelasan dari anggotanya yang melakukan kegiatan tersebut.

"Pertama polisi menindak di dalam gang. Sudah saya konfirmasi ke anggota saya, bahwa tidak ada penindakan sampai di gang," kata dia.

Lulusan Akpol 2013 tersebut mengatakan saat itu anggotanya melintasi kerumuman warga. Kemudian seragam salah satu anggota ditarik oleh warga dan sempat disoraki oleh mereka.

Anggotanya tidak menggubris dan tetap melanjutkan perjalanan. Tetapi, anggotanya malah masuk gang buntu. Lalu karena tidak ingin bertemu dengan kerumunan warga tadi, mereka mencari jalan alternatif lainnya.

"Kemudian malah ketemu kumpulan anak-anak sekolah. Di situ anggota mau melintas saja, di situlah ada anak sekolah yang video," terang dia.

Selanjutnya, dirinya memberikan penjelasan terkait video yang memperlihatkan anggotanya sedang berada di minimarket. Perwira polri asal Kabupaten Keerom, Papua tersebut mengatakan operasi tersebut dimulai dari pukul 10.00 sampai 14.00 WIB.

Baca juga: Operasi Zebra Progo, Polisi Temukan Pelat Mobil Dinas Ditutup Mika Hitam

"Untuk yang di situ terjadi sekitar jam 2 siang dan mau selesai operasi. Sebelum pulang anggota mampir ke mini market untuk membeli minuman. Pas mampir terhalang dengan mobil berwarna hitam, tapi di sebelah mini market itu banyak kumpulan anak SMP Muhammadiyah Randublatung," jelas dia.

"Saya tahu anak-anak sekolah sebenarnya mau pulang. Tapi karena tahu ada polisi melakukan kegiatan bagi-bagi brosur, jadi mereka berpikir akan dirazia. Mungkin takut mau lewat, ya mereka juga anak-anak SMP yang bawa motor dan belum cukup umur," imbuh dia.

Meskipun video tersebut viral di media sosial, pihaknya akan terus melakukan Operasi Zebra Candi 2022 sampai 16 Oktober mendatang.

Selama operasi tersebut, anggotanya akan melakukan penindakan-penindakan yang berfokus pada ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement). Di antaranya meliputi pengendara tidak memakai helm SNI, melanggar APILL (alat pemberi isyarat lalu lintas), pengemudi masih di bawah umur, pengemudi tidak menggunakan safety belt, hingga pengendara motor berboncengan lebih dari satu orang.

Selama melakukan operasi zebra candi 2022, pihaknya melakukan penindakan ETLE sebanyak 1.190 pelanggar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

APBD Bangka Belitung 2024 Disahkan, Biaya Perjalanan Dinas Capai Rp 123 Miliar

APBD Bangka Belitung 2024 Disahkan, Biaya Perjalanan Dinas Capai Rp 123 Miliar

Regional
Minta Revisi UMK 2023, Buruh Tutup Jalan Depan Kantor Gubernur Banten

Minta Revisi UMK 2023, Buruh Tutup Jalan Depan Kantor Gubernur Banten

Regional
Kabut Asap di Riau Mereda, Pemprov Cabut Status Siaga Karhutla

Kabut Asap di Riau Mereda, Pemprov Cabut Status Siaga Karhutla

Regional
Ditinggal 15 Menit, Bocah 4 Tahun di Pemalang Sedang Tidur Hilang Misterius

Ditinggal 15 Menit, Bocah 4 Tahun di Pemalang Sedang Tidur Hilang Misterius

Regional
Pasien Rabies di Dompu Meninggal, Idap Gejala Takut Air dan Cahaya

Pasien Rabies di Dompu Meninggal, Idap Gejala Takut Air dan Cahaya

Regional
Melawan Saat Ditangkap, 2 Perampok Bersenjata Api di Riau Ditembak

Melawan Saat Ditangkap, 2 Perampok Bersenjata Api di Riau Ditembak

Regional
Penggugat Rp 204 Triliun soal Batas Usia Capres-Cawapres: Kalau Damai, Ada Hal yang Dipenuhi

Penggugat Rp 204 Triliun soal Batas Usia Capres-Cawapres: Kalau Damai, Ada Hal yang Dipenuhi

Regional
“ICS Blang Adoe untuk Rohingya, lalu Kami Tinggal di Mana?”

“ICS Blang Adoe untuk Rohingya, lalu Kami Tinggal di Mana?”

Regional
2 Senjata Tradisional Maluku, Salah Satunya Parang Salawaku

2 Senjata Tradisional Maluku, Salah Satunya Parang Salawaku

Regional
Terapkan Kabupaten/Kota Sehat, Bandung Barat Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara

Terapkan Kabupaten/Kota Sehat, Bandung Barat Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara

Regional
Mantan Pangdam XIV Hasanuddin Pimpin TPD Ganjar-Mahfud di Sultra

Mantan Pangdam XIV Hasanuddin Pimpin TPD Ganjar-Mahfud di Sultra

Regional
Antisipasi Hoaks dan Isu SARA di Bima, Polisi Bentuk Satgas Siber

Antisipasi Hoaks dan Isu SARA di Bima, Polisi Bentuk Satgas Siber

Regional
Curhat Produsen Tahu di Kota Semarang, Harga Kedelai Naik Bikin Omzet Berkurang

Curhat Produsen Tahu di Kota Semarang, Harga Kedelai Naik Bikin Omzet Berkurang

Regional
Kecewa Penetapan UMK 2024, Buruh di Banten Ancam Mogok Massal

Kecewa Penetapan UMK 2024, Buruh di Banten Ancam Mogok Massal

Regional
160 SPBU 'Nakal' di Jateng-DIY Disanksi Pertamina, Penyaluran BBM Subsidi Tidak Tepat Sasaran

160 SPBU "Nakal" di Jateng-DIY Disanksi Pertamina, Penyaluran BBM Subsidi Tidak Tepat Sasaran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com