KOMPAS.com - Ratusan karyawan Hotel Ibis dan Malioboro Mall alami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Ratusan karyawan yang sebagian besar merupakan tulang punggung keluarga nasibnya terkatung-katung.
PHK terjadi setelah Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjuk manajemen baru untuk mengelola Ibis Hotel Malioboro dan Malioboro Mall.
Sementara itu, berita terkait kasus penemuan mayat dibakar tanpa kepala di Semarang jadi sorotan.
Mabes Polri turun tangan membantu penyelidikan Polrestabes Semarang, Jawa Tengah.
Berikut ini berita populer regional selengkapnya:
PHK membuat para karyawan Hotel Ibis dan Malioboro Mall terpuruk dan terpukul. Alasannya, banyak karyawan yang menjadi tulang punggung keluarga.
"Jadi di saat harus dadakan seperti ini maka pikiran kita yang pasti kita down. Kedua nanti kacaukan, rencana-rencana akan hilang begitu saja," jelas Sutopan Basuki (51), Perwakilan Serikat Pekerja Mandiri Ibis Malioboro Yogyakarta, Selasa (13/9/2022).
Baca berita selengkapnya: Ratusan Karyawan Hotel Ibis dan Malioboro Di-PHK Imbas Hotel dan Mal Diambil Alih Pemerintah DI Yogyakarta
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan, pihaknya terus menyelidiki kasus temuan mayat terbakar tanpa kepala.
Pihaknya mendapat bantuan dari Tim Mabes Polri untuk mengungkap kasus itu.
“Kita dapat support dari Bareskrim untuk melakukan upaya penyelidikan,” terangnya pada konferensi pers yang dihadiri Kompas.com di Polrestabes Semarang.
Baca berita selengkapnya: Kasus Pembakaran Mayat Tanpa Kepala Diduga Pegawai Bapenda Semarang, Bareskrim Polri Turun Tangan
Kanit Reskrim Polsekta Tallo Iptu Faizal dicopot diduga terkait banyak pelanggaran yang dilakukannya semasa menjabat.
Menurut Kapolrestabes Makassar Kombes Budhy Haryanto, pencopotan itu bukan karena masalah penggerebekan Batalyon B120.
"Jadi bukan hanya satu pelanggaran, tapi banyak pelanggaran yang dilakukan Iptu Faizal. Sudah lama keluhan-keluhan disampaikan oleh Kapolsekta Tallo, bahwa tidak bisa menyelesaikan perkara dengan baik," katanya.
Baca berita selengkapnya: Kapolrestabes Makassar Bantah Kanit Reskrim Polsek Tallo Dicopot karena Gerebek Batalyon B120
Maria Magdalena, perempuan asal Semarang, terus berjuang merawat anak yang mengidap HIV.
Salah satu pengalaman yang tak bisa dia lupakan adalah saat anak asuhnya meninggal di pangkuannya pada 2015 silam.
“Dari situ saya jadikan pelajaran untuk lebih semangat merawat dan mengobati anak-anak kami,” terang Lena panggilan akrabnya kepada KOMPAS.com saat ditemui di Rumah Aira, Sabtu (10/9/2022).
Baca berita selengkapnya: Cerita Maria Magdalena Banting Tulang Rawat Anak-anak dengan HIV, Ada yang Meninggal di Pangkuannya hingga Sembuh Total
(Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo, Kontributor Semarang, Titis Anis Fauziyah | Editor : Ardi Priyatno Utomo, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.