Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Hari Setelah Santrinya Tewas, Ponpes Gontor Baru Melapor ke Polisi, Kuasa Hukum Keluarga Korban: Kenapa Terlambat?

Kompas.com - 08/09/2022, 17:37 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kasus tewasnya AM (17), santri Pondok Modern Gontor (PMDG) menjadi sorotan.

AM meninggal diduga akibat dianiaya seniornya. Warga Palembang, Sumatera Selatan itu diperkirakan tewas pada 22 Agustus 2022.

Namun, 14 setelah kematian korban, atau pada Senin (5/9/2022), Ponpes Gontor baru melapor ke polisi.

Juru Bicara PMDG Noor Syahid menjelaskan alasan Ponpes Gontor baru melaporkan kasus dugaan penganiayaan itu ke polisi.

Noor mengatakan, sewaktu calon santri masuk, orangtua menandatangani kesepakatan telah menyerahkan anak kepada pihak pondok dengan sejumlah kesanggupan.

Apa saja kesanggupan-kesanggupan itu?

“Antara lain untuk sanggup tidak memperkarakan apa yang terjadi kepada polisi,” ujarnya, Rabu (7/9/2022).

Baca juga: Pondok Gontor Baru Melapor ke Polisi Setelah Kabar Tewasnya Santri Viral, Ini Alasannya

Meski demikian, terang Noor, adanya kesepakatan itu bukan menjadikan Ponpes Gontor enggan memproses hukum kasus itu. Ia menambahkan, Ponpes Gontor tidak mengajarkan dan tidak menoleransi kejahatan sekecil apa pun.

Dia menuturkan, jika terjadi penganiayaan maupun perundungan, hal itu dilakukan oleh oknum dan menjadi urusan individu.

Ia membeberkan, sebelum pihaknya melaporkan kasus tersebut, Ponpes Gontor sudah berusaha agar kedua belah pihak saling memaafkan.

“Kita terutama Gontor sangat berusaha bagaimana mereka bisa memahami mati sebenarnya menurut ajaran Islam. Itu bisa jadi sarana dan takdirnya seperti itu. Gontor berusaha semaksimal mungkin saling memaafkan,” ucapnya.

Noor menerangkan, negara bisa memproses hukum seusai santri yang diduga terlibat dalam suatu perkara dikeluarkan oleh pihak ponpes.

“Sama dengan pemerintah, kalau terjadi kejahatan turun dulu maka proses hukum,” ungkapnya.

Baca juga: Kuasa Hukum Keluarga Santri Gontor: Kami Menyesalkan, Ponpes Baru Lapor Setelah Viral

 

Keluarga korban sesalkan kenapa Ponpes Gontor baru melapor ke polisi

Dari kiri ke kanan, Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudhi dan kuasa hukum keluarga Titis Rachmawati saat mengikuti proses otopsi jenazah AM yang berlangsung di TPU Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang,Sumatera Selatan mulai dibongkar oleh tim forensik, Kamis (8/9/2022).KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Dari kiri ke kanan, Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudhi dan kuasa hukum keluarga Titis Rachmawati saat mengikuti proses otopsi jenazah AM yang berlangsung di TPU Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang,Sumatera Selatan mulai dibongkar oleh tim forensik, Kamis (8/9/2022).

Kasus tewasnya santri Gontor ini mencuat usai ibu korban, Soimah, mengadu pada pengacara, Hotman Paris Hutapea.

Kuasa hukum keluarga AM, Titis Rachmawati, menyampaikan, keluarga korban menyesalkan sikap Ponpes Gontor yang baru melaporkan dugaan penganiayaan itu setelah kasus tersebut mendapat perhatian masyarakat.

“Kami sangat menyesalkan sekali, setelah viral baru ponpes melapor dan mengajukan permohonan maaf. Kenapa harus terlambat (membuat laporan)?,” ungkapnya, Kamis (8/9/2022).

Baca juga: Penjelasan Lengkap Pondok Gontor soal Santrinya Tewas Diduga Dianiaya, Murid yang Terlibat Sudah Dikeluarkan

Menurutnya, lambannya Ponpes Gontor dalam bersikap membuat keluarga korban menanggung risiko, yakni jenazah korban yang sudah dikubur sekitar dua pekan, harus diangkat kembali untuk diotopsi.

“Kalau mereka (Ponpes) cepat lapor, kan tidak begini, diotopsi saat sudah dikubur,” tuturnya selepas mengikuti otopsi di Taman Pemakaman Umum Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang.

Walau demikian, Titis berharap lewat otopsi ini polisi bisa mendapatkan bukti baru, sehingga bisa segera menetapkan tersangka pada tewasnya santri Gontor, AM.

Baca juga: Kasus Tewasnya Santri Gontor, Polisi Sita Surat Kematian yang Sebut Korban Meninggal karena Sakit

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi; Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Pythag Kurniati, Gloria Setyvani Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com