Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Warga Wonogiri Tewas Dikeroyok Saat Nonton Konser Dangdut, 3 Orang Jadi Tersangka

Kompas.com - 08/09/2022, 09:34 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Polisi mengungkap kasus kematian warga Wonogiri yang sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polsek Sukoharjo pada Selasa (12/7/2022).

Korban bernama AS (28) ini ternyata tewas karena dianiaya segerombolan pemuda saat menonton konser dangdut di Dukuh Seneng, Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri pada Sabtu (2/7/2022) malam.

Usai dianiaya para pelaku, jasad korban dibuang ke pinggir anak Sungai Bengawan Solo Dukuh Grantang, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Nguter, Sukoharjo.

Jasad korban ditemukan pertama kali oleh warga di pinggir aliran Sungai Bengawan Solo pada Sabtu (16/7/2022).

Baca juga: Emosi Saat Konser Dangdut, Warga Wonogiri Dikeroyok hingga Tewas, Jasadnya Dibuang ke Sungai Bengawan Solo

Nonton konser dangdut

Peristiwa bermula saat korban bersama empat temannya menonton konser musik dangdut di sebuah perumahan di Dukuh Seneng.

Mereka yang sudah dalam kondisi mabuk ketika itu membaur dengan penonton lainnya.

Lantaran tidak terkontrol, akhirnya terjadi pertikaian antara korban dengan para pemuda yang ikut menonton konser dangdut.

Saat itu, korban dan teman-temannya mengaku berasal dari sebuah perguruan silat.

Mereka pun sempat diminta menunjukkan kartu tanda anggota (KTA).

Namun, korban tidak bisa menunjukkan KTA tersebut.

Sementara empat orang temannya memiliki KTA sebuah perguruan silat.

Dikeroyok warga

Karena tak bisa menunjukkan KTA, akhirnya korban dikeroyok warga yang emosi dengan ulah korban.

Korban tewas setelah dipukul bagian kepalanya dengan menggunakan bongkahan batu.

Jasad korban sempat dibawa ke sebuah rumah. Setelah itu, baru dibuang ke pinggir anak Sungai Bengawan Solo yang berjarak tiga kilometer dari lokasi.

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Mapolres Sukoharjo mengatakan, jasad korban ditemukan oleh warga di pinggir aliran Sungai Bengawan Solo kemudian dilaporkan ke Polsek Nguter.

Atas permintaan pihak keluarga, jenazah korban diotopsi guna mengetahui penyebab kematiannya.

Dari hasil otopsi, terdapat luka kekerasan akibat benda tumpul di sekitar kepala korban.

Selanjutnya, polisi melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi atas dugaan kasus pengeroyokan hingga menyebabkan kematian.

Baca juga: Panglima TNI: 13 Anggota Kostrad Penuhi Bukti Permulaan sebagai Pelaku Pengeroyokan di Salatiga

3 orang jadi tersangka

Polisi akhirnya menangkap tiga pelaku yakni Muhammad Chaeroni (20) warga Kecamatan Wonogiri, Tri Nur Cahyo (23) warga Wonogiri dan Budi Sukoco (25) warga Karanganyar.

Mereka ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana pengeroyokan yang mengakibatkan maut dan atau penganiayaan yang mengakibatkan kematian.

"Tersangka merasa jengkel/emosi korban terpengaruh miras berbuat keonaran di tempat tersebut (konser musik dangdut). Terus ditanya tidak punya KTA kemudian dilakukan penganiayaan," ungkap dia.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP dan atau Pasal 351 ayat (3) KUHP dan diancam dengan pidana penjara paling lama 12 tahun.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

Regional
KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com