Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tolak Harga BBM Naik, HMI Tanjungpinang-Bintang: Pemerintah Bisa Realokasi Anggaran Belanja Kementerian

Kompas.com - 07/09/2022, 18:32 WIB
Elhadif Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tanjungpinang-Bintang melakukan demo penolakan harga BBM di depan kantor DPRD Provinsi Kepri, Rabu (7/9/2022).

Meski diguyur hujan lebat, mereka tetap menyuarakan penolakan kenaikan BBM dengan berorasi dan melalui spanduk.

Dalam orasinya Ketua HMI Tanjungpinang Dion mengatakan, masyarakat mengeluhkan kebijakan pemerintah tersebut.

Baca juga: Massa Demo Kenaikan Harga BBM Dobrak Pagar DPRD DIY hingga Nyaris Roboh

Dengan mendatangi kantor DPRD Kepri di Dompak Tanjungpinang, mahasiswa meminta para wakil rakyat yang ada disana memberikan dukungan, yaitu dengan melanjutkan keluhan masyarakat kepada pemerintah pusat agar mencabut kebajikan kenaikan harga BBM.

"Kami meminta DPRD Kepri untuk ikut dalam melakukan penolakan kenaikan BBM," kata Dion.

Para mahasiswa itu menyampaikan Pemerintah Pusat hendaknya bisa melakukan realokasi anggaran belanja kementerian dan lembaga yang tidak produktif untuk menopang subisidi BBM.

Kemudian menuntut pemerintah melakukan pengesahan revisi Perpres 191/2014 dengan menyeimbangkan secara matang, serta memvalidasi dan memverifikasi secara tepat dalam pembahasan BBM.

Aksi mahasiswa ditanggapi oleh Wakil Ketua III DPRD Kepri, Afrizal Dachlan. Selain menemui dan bermediasi Afrizal menandatangani nota komitmen yang diajukan oleh para mahasiswa.

Afrizal mengatakan saat membuat kebijakan untuk menaikan harga BBM, pemerintah pasti telah melakukan kajian terlebih dahulu dan memiliki dasar.

Ia juga menyebutkan negara juga diberatkan dengan anggaran subsidi yang besar. Sementara BBM bersubsidi tak hanya dinikmati masyarakat kecil saja, tapi juga digunakan oleh masyarakat mampu.

"Kita percaya, Pemerintah sebelum mengambil keputusan telah melakukan kajian," kata Afrizal.

Afrizal mengaku turut prihatin dengan adanya kebijakan yang berdampak buruk bagi masyarakat.

"Seluruh Indonesia tuntutannya pasti sama, meminta menurunkan harga BBM," kata Afrizal.

Menurutnya, kebijakan itu membuat sebagian besar masyarakat terdampak, terutama yang ekonominya lemah.

Karena alasan itu juga Afrizal menandatangani nota komitmen dengan pendemo.

"Saya berpihak kepada masyarakat. Saya merasakan beratnya masyarakat soal kebijakan ini. Terutama bagi masyarakat berekonomi lemah," ungkap dia.

Baca juga: Ramai Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Wapres Ma’ruf Amin: Itu Bagian Demokrasi

Dalam keadaan hujan lebat, aparat kepolisian turut turun mengamankan aksi unjuk rasa.

Kapolresta Tanjungpinang, Kombes Pol Heribertus Ompusunggu yang ikut mengamankan aksi unjuk rasa merasa aksi mahasiswa tersebut berjalan baik.

"Personel kita turunkan sekitar 70 orang. Mahasiswa berorasi dan menyampaikan tuntutan tertulis. Walau hujan unjuk rasa ini berjalan dengan baik," sebut Hery.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com