SALATIGA, KOMPAS.com - Seni pertunjukan ekstrem terus berkembang. Salah satunya yang disebut body suspension, yang dipertontonkan dalam Salatiga Art Fest yang diselenggarakan di Gedung Tenis Indoor Kota Salatiga, Sabtu (3/9/2022).
Pertunjukan body suspension biasa dilakukan sepaket dengan kontes tato.
Baca juga: Cukup Bayar Rp 10.000, Masyarakat Bisa Saksikan Beragam Pertunjukan di Festival Makassar F8 2022
"Body suspension adalah salah satu dari banyaknya perform art yg dilakukan dengan cara ekstrem, dengan cara digantung menggunakan tali yang sebelumnya ditusukan atau piercing menggunakan jarum di bagian tertentu untuk pengait antara tubuh dengan tali," kata Bagus Raga Sukma dari Rajah Kalimi Tattoo.
Raga mengatakan body suspension tidak bisa dilakukan sembarang. "Ada aturannya, untuk keamanan harus dilakukan oleh profesional dan dari segi medis harus dilakukan dgn cara yang steril, seperti jarum sekali pakai, serta menggunakan hand gloves saat penusukan jarum," paparnya.
Di ajang Salatiga Art Fest, body suspension dilakukan komunitas Sriganos Familia dari Blitar. Body suspension sendiri terdiri dari berbagai jenis, di antaranya Chest (pengait di dada), Coma (pengait di dada, batang tubuh, dan kaki) sehingga orang yang melakukan ini seperti berbaring di atas menghadap ke atas.
Selanjutnya, Knee yakni pengait ditempatkan di lutut dan posisi ini digantung dengan kepala di bagian bawah dekat dengan tanah. "Ada juga Suicide yang pengait tempatkan di punggung bagian atas," jelas Raga.
Raga menegaskan bahwa body suspension murni pertunjukan untuk memeriahkan acara. "Ini memang diperuntukkan untuk penggemar pertunjukan ekstrem, baik pemainnya atau penontonnya. Untuk menaikan adrenalin agar acara semakin meriah," tegasnya.
Menurutnya, Salatiga Art Fest bertujuan mengenalkan seni tato kepada masyarakat dan mengubah pandangan buruk tentang tato. "Tato adalah seni, ini juga budaya Indonesia, sehingga jangan ada stigma terhadap pemilik tato," kata Raga.
Pengunjung Salatiga Art Fest, Bima mengatakan body suspension adalah pertunjukan yang ditunggunya. "Selama ini kan hanya melihat dari media sosial, sekarang bisa langsung dan ternyata memang bagus. Meski terkesan mengerikan, tapi aman karena dipersiapkan dengan baik," terangnya.
Baca juga: Tari Caci Asal NTT: Pertunjukan, Aturan, Fungsi, dan Kostum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.