Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Gelombang hingga 4 Meter di Laut Selatan Jabar, Jateng, dan DIY

Kompas.com - 01/09/2022, 12:50 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai gelombang tinggi hingga 4 meter di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Teguh Wardoyo, dilansir dari Antaranews.com, Kamis (1/9/2022), menjelaskan, gelombang tinggi di perairan tiga daerah itu akan terjadi hingga pekan depan.

"Gelombang tinggi masih berpotensi terjadi akhir pekan ini. Namun, tinggi gelombangnya tidak setinggi beberapa hari sebelumnya yang mencapai kisaran 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi," ujar Teguh.

Baca juga: Video Viral Pria di Banjarbaru Aniaya Wanita di Bus gara-gara Dicuekin

Teguh mengatakan, terkait fenomena alam itu, pihaknya sudah mengeluarkan peringatan dini geloman tinggi di laut selatan Jabar, Jateng, dan DIY. Peringatan tersebut berlaku hingga Jumat (2/9/2022) dan akan diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut.

Ia mengatakan, peringatan dini dikeluarkan mengingat tinggi gelombang di laut tiga daerah itu masih masuk kategori tinggi, antara 2,5 meter hingga 4 meter.

Penyebab gelombang tinggi

Teguh mengatakan, penyebab gelombang tinggi di laut selatan Jabar, Jateng, dan DIY itu dipicu pola angin di wilayah selatan Indonesia yang dominan bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan angin antara 5 hingga 20 knot.

"Tiupan angin yang cenderung searah akan memicu terjadinya peningkatan tinggi gelombang," ujar Teguh.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau pengguna jasa kelautan dan juga masyarakat di pesisir pantai tiga daerah itu untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap gelombang tinggi.

Sebelumnya, gelombang tinggi yang terjadi pada hari Selasa (30/8) pagi telah merusak lima bangunan warung di Pantai Indah Widarapayung, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap.

Berdasarkan peringatan dini gelombang tinggi di laut selatan Jabar hingga DIY yang dikeluarkan BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap pada 28 Agustus 2022 dan berlaku hingga 31 Agustus 2022, tinggi gelombang berpotensi mencapa 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi.

Baca juga: Kisah Sedih Ibu di Inhil Riau Lahirkan Bayi Tanpa Kepala

Di sisi lain, wilayah perairan selatan Kabupaten Cilacap pada hari Selasa (30/8) pukul 10.00 WIB, mengalami pasang maksimum yang mencapai 1,9 meter.

"Akumulasi dari gelombang tinggi dan pasang maksimum tersebut mengakibatkan gelombang makin tinggi dan di beberapa tempat bisa mencapai daratan, sehingga dapat merusak warung-warung yang ada di tepi pantai," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com