MAJALENGKA, KOMPAS.com – Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) meresmikan jalur pendakian baru yakni jalur pendakian Trisakti Sadarehe di Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Jalur ini rencananya akan dijadikan jalur pendakian kelas premium.
Baca juga: 8 Orang Tewas Kecelakaan di Ciamis adalah Rombongan Hajatan dari Majalengka
Teguh Setiawan, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai menyampaikan, para pendaki yang melalui jalur ini rencananya akan mendapatkan banyak fasilitas.
Para pendaki tidak perlu membawa air karena ketersediaan air yang melimpah. Mereka juga tidak perlu membawa tenda, karena panitia telah menyediakan.
“Bahkan ke depannya, kelas premium ini para pendaki tidak perlu membawa peralatan dan perbekalan makanan, karena ranger akan memasak dan menyuguhkan kepada para pendaki. Tentu hal ini masih dalam pembahasan terkait kesiapan dan sarana prasarana pendukungnya,” kata Teguh kepada Kompas.com saat dihubungi melalui telepon, Minggu (28/8/2022).
Baca juga: Cerita Lelis, Rela Datang dari Majalengka ke Bandung untuk Doakan Eril di Pemakaman
Teguh menerangkan, rencana membuat jalur ini menjadi kelas premium tidak hanya dilatarbelakangi dari segi fasilitas saja.
Namun, jalur ini memiliki banyak hal yang tidak dimiliki oleh empat jalur lainya, yang lebih awal sudah digunakan untuk mendaki.
Baca juga: Kisah Tukang Becak Asal Majalengka, Nabung Rp 20.000 Tiap Hari untuk Naik Haji
Jalur Trisaksi Sadarehe dinilai memiliki pemandangan yang lebih menawan.
Jalur ini punya padang savana yang membentang pada ketinggian 2.670 Mdpl. Di jalur tersebut, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan matahari terbenam.
Teguh menegaskan, jalur ini memiliki keanekaraman hayati yang lebih banyak.
Sementara, empat jalur pendakian lainnya, hanya memiliki beberapa saja, tidak penuh seperti Sadarehe.
Baca juga: Fosil Potongan Tubuh Rusa Purba Ditemukan di Majalengka
Ketiga, ketersediaan air di tiap transit dan juga shelter.
Para pendaki tidak akan kesulitan mendapatkan pasokan air dari mata air Gunung Ciremai.
Jalur Pendakian Trisakti Sadarehe memiliki 8 transit yang terdiri dari 3 transit camp dan 5 transit shelter.
“Meski demikian, kami sedang menyusun agar air di jalur ini tidak diakses bebas. Nantinya, ranger yang akan memberikan pasokan air kepada para pendaki. Ini perlu dilakukan untuk menjaga keseimbangan karena banyaknya kebutuhan air untuk kehidupan di Gunung Ciremai,” tambah Teguh.
Baca juga: Terasering Panyaweuyan Majalengka: Daya Tarik, Keindahan, dan Rute
Penambahan jalur baru pada gunung tertinggi di Jawa Barat ini dinilai menambah sisi positif.
Sebelumnya, pendakian Gunung Ciremai dilakukan melalui empat (empat) jalur pendakian yaitu Linggajati, Linggasana, Palutungan dan Apuy.
Tiga jalur pendakian berada di SPTN Wilayah I Kuningan, dan satu jalur pendakian yakni Jalur Pendakian Apuy berada di SPTN Wilayah II Majalengka. Setiap jalur pendakian di Gunung Ciremai memiliki karakter sendiri.
Jalur Pendakian Sadarehe yang baru diresmikan ini sudah dijajaki sejak tahun 2019. Jalur ini kerap kali dijadikan jalur ilegal oleh para pendaki.
Untuk meminimalkan tingkat kecelakaan akibat pendakian ilegal, maka kelompok masyarakat Desa Payung Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka mengajukan pengelolaan wisata pendakian di Jalur Sadarehe.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.